Lebih Seribu Orang Terkonfirmasi Covid-19 dalam Sehari di Sumbar

Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak sepanjang pandemi Covid-19 di Sumbar.

oleh Novia Harlina diperbarui 16 Jul 2021, 08:36 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2021, 21:00 WIB
Korban COVID-19 Meninggal saat Isolasi Mandiri di Rumah
Tenaga medis merawat pasien Covid-19 di tenda yang didirikan di luar rumah sakit di Bogor pada 29 Juni 2021, saat infeksi melonjak di Indonesia. Provinsi yang cukup banyak mengalami kematian di luar RS adalah Jawa Barat sejumlah 97 kematian dari 11 kota/kabupaten. (AFP/ Aditya Aji)

Liputan6.com, Padang - Kasus Covid-19 di Sumatera Barat dari hari ke hari terus mengaami lonjakan. Dari laporan pada Rabu (14/7/20210) terdapat penambahan pasien positif sebanyak 1.034 orang.

Penambahan lebih dari seribu orang tersebut, merupakan yang terbanyak sepanjang pandemi ini mewabah di Ranah Minang.

Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dr dr Andani Eka Putra mengatakan data terkonfirmasi ini didapat dari hasil pemeriksaan pada 13 Juli 2021.

"Jumlah pemeriksaan sebanyak 4.427 sampel," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (14/7/2021).

Jadi, untuk total kasus positif Covid-19 sejak merebaknya kasus corona di Sumbar pada akhir Maret 2020, telah mencapai puluhan ribu kasus.

Hingga Rabu, 14 Juli 2021 jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 58.388 kasus, dengan kasus aktif 6.799 dan 48.616 orang sudah dinyatakan sembuh.

Menurut Andani, kondisi kasus aktif Covid-19 di Sumbar cukup banyak, karena rata-rata terjadi pertumbuhan 400-500 kasus per hari.

"Ke depannya jika ini tidak ditangani dengan baik, maka akan menimbulkan kekacauan," sebutnya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Apa yang Harus Dilakukan Pemerintah?

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemangku kepentingan, lanjutnya antara lain proyeksi kasus ke depan, termasuk perkiraan rawatan dan kesiapan tempat tidur.

"Jika tidak salah RS di Sumbar rata-rata alokasi untuk pasien covid-19 masih sekitar 20 persen," ujarnya.

Sebaiknya, lanjut Andani, alokasi RS untuk pasien Covid-19 perlu peningkatan melewati angka 30-40 persen, kalau perlu ditetapkan RS Khusus Covid-19.

Kemudian, lanjutnya, ia meminta diperhatikannya mitigasi logistik, khususnya oksigen, obat, alat pelindung diri (APD). "Kesiapan tenaga kesehatan juga hal penting untuk diperhatikan," dia menegaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya