Vaksinasi Covid-19 Berbasis Komunitas Pendidikan Dinilai Lebih Efektif

Vaksinasi Covid-19 berbasis komunitas pendidikan dinilai lebih efektif menurut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi X, dr Sofyan Tan.

oleh Reza Efendi diperbarui 12 Okt 2021, 19:45 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 19:45 WIB
Sofyan Tan
Anggota DPR RI Komisi X, dr Sofyan Tan menilai, Vaksinasi Covid-19 berbasis pendidikan lebih efektif

Liputan6.com, Medan Vaksinasi Covid-19 berbasis komunitas pendidikan dinilai lebih efektif menurut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi X, dr Sofyan Tan.

Sofyan Tan menjelaskan, saat ini jumlah siswa di seluruh Indonesia totalnya hampir 56 juta. Jika dihitung siswa dengan orang tua, ada sekitar 150 juta orang.

"Makanya lebih efektif vaksin ini berbasis komunitas pendidikan," katanya saat meninjau vaksinasi kedua Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) di Medan, Selasa (12/10/2021).

Disebutkan Sofyan Tan, ketika seluruh siswa dan orang tua sudah divaksin, maka kehidupan pendidikan di sekolah juga kembali seperti biasa.

"Kalau anak-anak sudah sekolah, ekonomi juga berjalan. Makanya saya bilang harus berbasis sekolah," sebutnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Vaksinasi di Sekolah

Ilustrasi sedang divaksinasi (unsplash)
Ilustrasi sedang divaksinasi (unsplash)

Sofyan Tan juga berpandangan, jika vaksinasi Covid-19 digelar di sekolah, maka sekolah juga lebih siap, karena ruangan di sekolah banyak. Lebih siap menampung orang ramai.

"Tidak sampai bertumpuk, sehingga tidak menimbulkan klaster," ujarnya.

Rasa syukur juga diungkapkan Sofyan Tan karena angka kasus Covid-19 di Medan sudah melandai. Apalagi Medan sudah berstatus Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.

"Karena Medan statusnya Level 2, sudah seharusnya pembelajaran tatap muka dilakukan dengan beberapa persyaratan," ucapnya.

Persyaratan tersebut seperti guru harus sudah divaksin. Sementara untuk siswa, berdasarkan peraturan menteri tidak harus divaksin.

"Tetapi lebih aman pembelajaran tatap muka jika siswa juga sudah divaksin," terang Sofyan Tan.


Rencana Sekolah Tatap Muka

Banner Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau Sekolah Tatap Muka
Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau Sekolah Tatap Muka (Liputan6.com/Abdillah)

Ketua YPSIM, Finche Kosmanto mengatakan, seluruh siswa dan orang tua sudah divaksin tahap dua. Pada Senin, 11 Oktober 2021, ada 1.500 siswa dan orang tua yang divaksin.

"Hari ini juga ada 1.500. Total yang divaksin pada vaksinasi kedua ini selama dua hari 3.000 orang," terangnya.

YPSIM rencananya akan melaksanakan sekolah tatap muka mulai Rabu, 13 Oktober 2021. Prosesnya, siswa akan dibagi dalam 3 gelombang. Nantinya pagi ada 2 sesi, masing-masing sesi belajar 2 jam dan siang 1 sesi.

"Harapa kita, siswa dan guru tetap menjaga protokol kesehatan," Finche menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya