Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, menginstruksikan seluruh pihak melakukan tanggap darurat bencana, seiring meningkatnya ancaman bencana alam di kabupaten Garut, saat ini.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, berdasarkan prediksi ancaman bencana alam yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Garut mendapatkan informasi kebencanaan hidrometelogi cukup lengkap.
“Seperti adanya fenomena La Nina di mana muncul fenomena cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin puting beliung, serta angin kencang,” kata dia, Selasa (9/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan informasi di lapangan, beberapa wilayah kecamatan di Garut, terutama bagian selatan Garut memiliki risiko ancaman bencana alam cukup tinggi dibanding lainnya.
“Kita sedang melakukan rekonstruksi dan sudah ditetapkan tanggap darurat untuk kebencanaan yang ada di Kecamatan Sukaresmi, Cilawu, Banjarwangi, Cisompet, Pameungpeuk, Cikelet, Cisewu dan Talegong,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belajar dari Banjir Bandang Sukaresmi
Bahkan banjir bandang yang terjadi di kecamatan Sukaresmi akhir pekan lalu, menjadi salah satu bukti tingginya ancaman bencana alam di Garut.
“Tentu bencana ini masih berskala kecil, dan terbesar adalah di Kecamatan Sukaresmi,” ungkap dia.
Untuk menghindari ancaman tingginya korban jiwa akibat bencana, Rudy telah mengintruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, sekaligus Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, untuk melakukan langkah cepat dalam penangan bencana alam di Kabupaten Garut.
“BMKG telah menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat Garut supaya hati-hati dengan cuaca yang mungkin tiba-tiba menjadi hujan yang sangat deras,” ujar dia mengingatkan.
Advertisement