Liputan6.com, Garut - Ragam cara ditempuh para pendemo di Garut, Jawa Barat, dalam upaya pemakzulan Bupati Garut Rudy Gunawan. Terbaru, urusan Tiktok bupati bersama tenaga kesehatan (Nakes) akhir tahun lalu, saat Garut tengah dilanda bencana alam kembali diusik warga.
"Ini antara kebencian lawan politik dan lain sebagainya, tapi kan ini negara demokrasi, Saya menghargai siapa pun yang berpendapat tapi yang objektif," ujar Rudy, Selasa (4/1/2021).
Menurutnya, persoalan pribadi para pendemo tidak bisa menjadi salah satu acuan pemakzulan untuk menjatuhkan citra pemerintahan dirinya bersama wakilnya, Helmi Budiman dalam memimpin Garut hingga akhir 2023 mendatang.
Advertisement
"Saya kira bisa didialogkan, kalau IPM kan debatebel, begitu yang lainnya nanti BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), kan datang ke Garut, silahkan tanya BPK supaya jelas," kata dia.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
TikTok Viral
Rudy pun menjelaskan ihwal tudingan TikTok bersama nakes di salah satu pantai, yang dinilai tidak memiliki empati kepada korban terdampak bencana alam dan wilayah Indonesia lainnya.
"Menyangkut TikTok itu saya diajak di pinggir pantai ayo pak, ayo pak ayo, dokter yang ngajak saya dan saya juga tidak tahu itu ada TikTok, mimik muka saya juga biasa saja di situ," kata dia.
Kondisi itu akhirnya menjadi viral, hingga dirinya menjadi bulan-bulanan warga Garut. "Kemana pun juga kalau dihubungkan (menjadi masalah), kalau tidak di-upload di Intagram kan tidak tahu," kata dia.
Namun meskipun demikian, Ia tetap berlapang dada dan meminta maaf secara langsung atas nama pribadi dan pemerintah daerah (Pemda) Garut, kepada masyarakat.
"Saya minta maaf kalau itu terekspose ada bencana, tertawa pun saat ini kan tidak boleh," ujar dia.
Advertisement