Banjir 2 Kali Melanda Dieng Sepekan Terakhir, Bagaimana Kunjungan Wisata?

Sejumlah biro wisata membatalkan perjalanan karena massifnya pemberitaan dan kabar soal banjir di Dieng dan jalur menuju Dieng

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2022, 17:44 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2022, 06:30 WIB
Banjir di Dieng. (Foto: Tangkapan layar video warga/Liputan6.com)
Banjir di Dieng. (Foto: Tangkapan layar video warga/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banjarnegara - Banjir menerjang kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu sore (9/2/2022). Meski tak berdampak signifikan secara fisik, namun banjir Dieng ini rupanya berdampak menurunnya kunjungan wisata ke sejumlah objek wisata di Dieng.

Terlebih, sepekan terakhir ini terjadi dua kali banjir di kawasan tersebut.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelola Objek Wisata Dieng, Sri Utami mengatakan sejumlah biro wisata membatalkan perjalanan karena massifnya pemberitaan dan kabar soal banjir di Dieng dan jalur menuju Dieng. Kabar banjir di media sosial menyebabkan wisatawan menunda kunjungan dan bahkan membatalkan.

“Karena pemberitaan itu kan cukup intens, ya. Ya ada pengaruhnya,memang ada beberapa pembatalan, informasinya seperti itu dari para biro perjalanan,” katanya, Kamis (10/2/2022).

Padahal, kata dia, dampak banjir tidak sebesar yang dikabarkan di media sosial. Banjir kebanyakan berdampak ke jalan raya, kecuali banjir yang terjadi pada Rabu sore.

Banjir ini berdampak ke permukiman dan lahan pertanian. Namun, dia memastikan tidak ada objek wisata yang terdampak banjir tersebut.

“Tapi kalau hari ini, kami berada di Dieng nggih. Situasi aman, terkendali, dan tidak (berdampak ke objek wisata), karena air tidak, sampai ke objek-objek wisata. Hanya di jalur jalan raya. Penyebabnya karena selokan tidak bisa menampung peningkatan volume karena hujan intensitas yang cukup tinggi,” dia menjelaskan.

Sri Utami menambahkan, meski terjadi penurunan, kunjungan wisata akhir pekan kemarin masih di angka 10-11 ribu orang. Dia juga memastikan kondisi di Dieng aman untuk wisatawan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dampak Banjir

Embun es menyelimuti kompleks Candi Arjuna, Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, 25-26 Juli 2018. (Foto: Liputan6.com/Pokdarwis Pandawa/Muhamad Ridlo)
Embun es menyelimuti kompleks Candi Arjuna, Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, 25-26 Juli 2018. (Foto: Liputan6.com/Pokdarwis Pandawa/Muhamad Ridlo)

Pada Kamis, relawan gabungan melakukan pembersihan material di selokan untuk mengantisipasi potensi banjir karena curah hujan diperkirakan masih tinggi pada Februari ini.

Diketahui, Banjir bandang dilaporkan terjadi di Dataran Tinggi Dieng dan jalur menuju Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Dalam video yang beredar, bahkan satu sepeda motor nyaris hanyut tersapu banjir tersebut. Beruntung pengendara motor diselamatkan oleh pengguna jalan lainnya.

 Relawan PMI Batur Indri mengatakan pada Rabu sore air meluap ke jalan di Dieng kulon dan sempat merendam rumah penduduk hingga ketinggian 50 sentimeter. Banjir merusak pondasi salah satu rumah warga atas nama Leli, warga Dieng Kulon.

“Ada rumah yang pondasinya retak,” kata Indri.

Selain itu, banjir juga berdampak ke lahan pertanian sehingga menyebabkan tanaman kentang rusak. Namun, belum diperoleh informasi pasti luasan lahan pertanian terdampak.

“Kalau secara umum, dampaknya ke lahan pertanian. Bagaimana ya, membuat pertanian, sekitar 50 persen gagal,” kata Indri. 

Kerusakan Lingkungan?

Masyarakat dan relawan gabungan membersihkan material yang masih menumpuk di selokan. Satu alat berat juga diturunkan untuk membersihkan sampah dan sedimen yang menyebabkan saluran drainase tak mampu menampung debit air saat terjadi hujan lebat.

“Ya setelah assesment semuanya aman Pak,” ucap Indri.

Indri berharap wisatawan tak khawatir banjir di Kawasan Dieng saat akan berkunjung. Sebab, Dieng tetap aman dikunjungi.

Warga Banjarnegara Muzaki mengatakan banjir di Dieng sudah menjadi fenomena tahunan saat musim hujan. Akan tetapi, sifat banjir cepat surut dan biasanya hanya berdampak ke jalan. Sebelumnya banjir juga terjadi di jalur menuju Dieng tepatnya di Bakal Kecamatan Batur, pekan lalu.

Selain tersumbatnya aliran air, menurut Zaki, kerusakan alam juga turut memicu mudahnya banjir di Dieng. Pasalnya, saat ini kawasan sekitar Dieng sudah banyak kehilangan daerah resapan. Nyaris seluruh wilayah digunakan untuk pertanian musiman dan bahkan perumahan.

Tidak ada laporan korban jiwa akibat banjir di Dieng ini. Akan tetapi, diperkirakan warga mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya