Liputan6.com, Palangka Raya - Belum usai penanganan pandemi Covid-19, dunia kembali dihebohkan oleh munculnya penyakit hepatitis akut yang terjadi pada anak. Hal ini menjadi perhatian khusus di kalangan orang tua.
Penyakit ini pertama kali ditemukan di Inggris Raya pada 5 April 2022 lalu sebanyak 10 kasus. Tidak berselang lama, tiga hari kemudian tepatnya 8 April 2022 ditemukan kembali 74 kasus yang tersebar di Inggris Raya, Irlandia dan Spanyol.
Pascakejadian itu, WHO (World Health Organization) atau Badan Kesehatan Dunia mengumumkan kembali terjadi peningkatan sebanyak 169 kasus yang tersebar di 11 negara Eropa dan kemudian segera menetapkan penyakit ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Advertisement
Dokter Spesialis Anak, Hanifah Oswari dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memberikan tips agar terhindar dari hepatitis akut. Ia menilai kunci kebersihan diri dan lingkungan sangat berperan penting dalam pencegahan penyakit tersebut.
Dikatakannya, langkah yang harus dilakukan orang tua agar anak terhindar dari penyakit hepatitis akut yakni; rutin mencuci tangan menggunakan sabun, memasak makanan hingga matang, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit, dan disiplin menerapkan protokol kesehatan adalah hal dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari.
"Cuci tanganlah yang betul sesuai standar WHO yakni menggunakan sabun. Demikian juga memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, mencuci alat-alat makan yang baik dan tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan. Inilah hal yang dapat kita lakukan agar anak kita tidak sakit, " ujarnya melalui kanal YouTube pribadinya.
Â
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Masyarakat Diminta Tak Panik
Ia juga menambahkan gejala awal hepatitis akut pada umumnya merupakan gangguan gastrointestinal seperti sakit perut, mual, muntah, diare. Gejala tersebut dapat berlanjut dengan air kencing berwarna pekat seperti teh, kotoran putih pucat, kulit dan mata kuning, sampai penurunan kesadaran.
"Mual muntah, sakit perut, diare yang terjadi mendadak mungkin pertanda awal, kalau sudah terjadi kuning, buang air kecil seperti teh, buang air besar dempul gatel ini lebih pasti kelainan hatinya perlu diperiksa lebih lanjut, jadi kalau ada gejala seperti ini pada anak di bawah usia 16 tahun harus segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut.
Namun pihaknya meminta agar masyarakat agar tenang dan tidak panik, karena para tenaga kesehatan dan ilmuan masih berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian tersebut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Advertisement