30 Bom Ikan Meledak, Markas Polairud Polda Sulawesi Tenggara Luluh Lantak

Bom meledak menghancurkan markas Polairud Polda Sulawesi Tenggara, Kamis (8/9/2022).

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 08 Sep 2022, 12:36 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2022, 12:33 WIB
Salah satu gedung Polairud Polda Sulawesi Tenggara hancur usai terkena bom, Kamis (8/9/2022). (liputan6.com/dok warga)
Bom meledak di Polairud Polda Sulawesi Tenggara, menghancurkan bangunan kantor dan merusak rumah warga.

Liputan6.com, Kendari - Gedung Markas Polairud Polda Sulawesi Tenggara hancur berantakan usai 30 jeriken bom ikan meledak, Kamis dini hari (8/9/2022). Menurut sejumlah saksi, ledakan menggelegar yang diduga dari bom ikan itu terjadi berulang-ulang sekitar pukul 04.15 Wita. 

Gudang penyimpanan bahan peledak yang ada di markas polairud hancur. Tampak dari sejumlah foto beredar, sebuah gedung hancur menjadi puing usai ledakan hebat terdengar hingga radius 3 kilometer.

Dir Polairud Polda Sulawesi Tenggara Kombes Pol Suryo Aji, dikonfirmasi Liputan6.com membenarkan, terkait ledakan yang menghancurkan salah satu gedung. Namun, ia enggan berbicara banyak soal kejadian ini. 

"Masih tunggu inafis Polda turun melakukan olah TKP, tapi benar itu gudang," Ujar Suryo Aji. 

Dia menjelaskan, gudang tersebut merupakan gedung penampung bahan peledak. Bahan peledak ini, merupakan hasil dari penanganan kasus di Polairud Polda Sulawesi Tenggara. 

30 Jeriken Peledak

Salah satu rumah warga usai terkena bom di Polairud Polda Sulawesi Tenggara, Kamis (8/9/2022).
Bom meledak di Polairud Polda Sulawesi Tenggara, menghancurkan bangunan kantor dan merusak rumah warga.

Diketahui, ledakan besar yang ikut merusak sejumlah rumah warga di sekitarnya, berasal dari amonium nitrat. Bahan ini, merupakan garam nitrat dari kation amonium. Bahan ini, biasanya digunakan untuk pupuk pertanian. 

Terkait hal ini, Suryo Aji menyatakan, peledak merupakan hasil sitaan bom ikan ilegal. Disimpan di kantor polisi karena kasus sudah p21. 

"Jadi, maklumat kejaksaan, barang peledak tidak disimpan disana, tapi dikembalikan ke polisi begitu pula Rumpbasan, sehingga kita simpan kembali disini," Ujarnya.. 

Dia mengungkapkan, bahan peledak disimpan dalam wadah jeriken. Sebanyak 30 jeriken meledak dengan hebat hingga hampir 10 kali. 

Diketahui, satu botol bom ikan berisi amonium nitrat seberat 200 gram, mampu meledak dan menghancurkan karang di lautan hingga radius 50 meter. Selain itu, senyawa berbentuk kristal ini, memiliki daya listrik saat meledak dalam air. 

Rumah Warga Rusak

Akibat ledakan, 4 rumah warga mengalami kerusakan. Pihak Dit Polairud saat ini belum mengklaririkasi soal kerusakan bangunan atau dugaan adanya korban jiwa dari anggota kepolisian. Namun, di lokasi sejumlah warga sudah memberikan n kesaksian perihal ledakan. 

"Subuh pak, masih tidur kami. Besar sekali bunyinya, anak anak kaget, satu rumah bangun semua," Ujarnya. 

Selain itu, Dullah salah seorang warga di sekitar lokasi menyatakan, dia mendengar ledakan hingga hampir 10 kali. Saat itu, waktu sudah hampir salat subuh. 

"Kami mau pergi lihat di dalam kantor, tapi dicegat polisi," Ujarnya. 

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya