Profil Romo Magnis Suseno, Saksi Ahli di Sidang Bharada E

Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat saat ini masih dalam proses persidangan. Adapun pada persidangan baru-baru ini membawa Ahli Filsafat Moral yaitu Romo Magnis Suseno.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 27 Des 2022, 11:42 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 11:29 WIB
Romo Magnis dalam sebuah seminar di Oslo, Norwegia. (Dokumentasi KBRI Norwegia)
Romo Magnis dalam sebuah seminar di Oslo, Norwegia. (Dokumentasi KBRI Norwegia)

Liputan6.com, Bandung - Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat saat ini masih dalam proses persidangan. Adapun pada persidangan baru-baru ini membawa Ahli Filsafat Moral yaitu Romo Magnis Suseno.

Ia dihadirkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan oleh tim kuasa hukum Bharada Richard Eliezer untuk memberikan kesaksian yang bisa meringankan Richard. Melansir dari Merdeka.com ia berpendapat bahwa Sambo mempunyai tanggung jawab yang lebih besar atas perintah penembakan tersebut.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) pun mempertanyakan antara yang memerintah dan diperintahkan siapa pidananya lebih berat. Magnis pun menjelaskan bilamana memerintah tentu pidananya lebih berat.

Magnis juga mengaitkan dengan kasus zaman Nazi di Jerman yang pada saat itu orang-orang kerap menerima perintah serta merasa terancam bilamana tidak melakukannya.

"Dalam pembicaraan mengenai yang terjadi di zaman Nazi, di Jerman. Di mana berulang kali orang melakukan perintah-perintah karena diperintahkan, mungkin dia juga terancam kalau tidak melaksanakan perintah," ujar Romo Magnis Suseno di Pengadilan Negara Jakarta Selatan mengutip dari merdeka.com (26/12/2022)

Ia mengaitkan kasus zaman Nazi tersebut karena melihat Bharada E yang diperintahkan untuk membunuh Brigadir J. Di mana Richard hanya dapat mematuhi dan bila ditolak tentu ada hukuman tersendiri.

"Jadi jelas menurut saya jelas tanggung jawab yang memberi perintah itu, jauh lebih besar malah katakan saja yang diperintah itu, itu orang kecil, orang kecil biasa melakukan karena dia juga tahu akibatnya buruk kalau tidak melakukannya," pungkasnya.

Profil Romo Magnis Suseno

Melansir dari merdeka.com Romo Magnis Suseno mempunyai nama asli Franz Graf von atau Franz Magnis Suseno ia adalah pria kelahiran 26 Mei 1936 di Eckersforft, Jerman. Magnis merupakan warga negara Indonesia dan menjadi Tokoh Agama sekaligus Budayawan.

Magnis Suseno adalah seorang tokoh umat Katolik dan juga seorang budayawan ia merupakan anak dari keluarga bangsawan dan jabatan sebagai direktur program Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.

Ia juga merupakan seorang pastor sehingga akrab disapa Romo Magnis kehadirannya di Indonesia sendiri awalnya untuk belajar di Jogjakarta mengenai filsafat dan teologi. Ia pun berpindah kewarganegaraan dari Jerman menjadi Indonesia dan akrab dengan nama Suseno dibelakang namanya.

Romo Magnis juga sudah menulis banyak buku serta artikel mengenai Jawa seperti buku 'Etika Jawa' dan juga buku 'Etika Politik’. Buku-bukunya tersebut sering menjadi acuan serta referensi untuk mahasiswa Ilmu Politik dan Filsafat di Indonesia.

Dalam kariernya ia tidak hanya menjadi Tokoh Agama Katolik dan Budayawan namun juga menjabat menjadi Direktur Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Filsafat (STF) Driyarkara. Semejak kehadirannya di Indonesia ia sangat mencintai budaya Indonesia dan terkesan dengan budaya Jawa.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya