Gunung Anak Krakatau Bergejolak, Warga Pesisir Diimbau Waspada

Gunung Anak Krakatau meletus, BPBD Lebak mengimbau warga yang berada di pesisir pantai untuk waspada dan hati-hati.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2023, 13:10 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 13:10 WIB
Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau meletus lagi pada Kamis dini hari (5/1/2023). (Liputan6.com/ PVMBG)

 

Liputan6.com, Lebak - Terkait perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau, warga yang berada di pesisir pantai untuk waspada dan hati-hati. 

"Kami sudah sampaikan masyarakat yang tinggal di sekitar pantai selatan agar meningkatkan waspada erupsi Gunung Anak Krakatau," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faizal, Kamis (5/1/2023).

Peringatan kewaspadaan erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut, karena lokasi gunung itu berada di Perairan Selat Sunda bagian utara, sedangkan pesisir Kabupaten Lebak berada di Selat Sunda bagian selatan. Oleh karena itu, BPBD Lebak mengimbau masyarakat pesisir selatan agar meningkatkan kewaspadaan erupsi Gunung Anak Krakatau guna menghindari kecelakaan gunung berapi yang ada di Selat Sunda bagian utara.

Meski BPBD setempat belum menerima surat peringatan kewaspadaan dini dari Badan Geologi Kementerian ESDM adanya erupsi Gunung Anak Krakatau, namun alangkah baiknya tetap agar warga waspada untuk mengurangi risiko kebencanaan.

"Kami minta warga pesisir mematuhi petugas untuk keselamatan," katanya.

 

Warga Dilarang Mendekat

Erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi lagi pada Kamis (5/1/2023) pukul 00.13 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati 750 meter di atas puncak atau sekitar 907 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut.

Sebelumnya Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Rabu (4/1/2023) pukul 15.00 WIB sebanyak dua kali letusan, dengan ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 3.000 meter dari atas puncak. Erupsi terekam di alat seismogram dengan amplitudo maksimum 65 milimeter dengan berdurasi selama 1 menit 37 detik.

"Kami minta masyarakat agar tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif," katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya