Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, punya direktur baru namanya Sobirin Hasan. Hari ini ia resmi menduduki jabatan itu setelah dilantik PLt Bupati Bangkalan Mohni di Pendopo Agung, Kamis (4/1/2023).
Baca Juga
Advertisement
Sobirin bukan orang baru di perusahaan pelat merah ini. Ia pernah dua periode menjabat direktur utama PDAM Kota Bengkulu. Dan ia juga bukan orang baru di PDAM Bangkalan.
Jabatan direktur utama sudah pernah ia jabat, namun kemudian diberhentikan di tengah jalan pada 2007 oleh kepala daerah saat itu.
"Kebijakan pimpinan pada saat itu di luar kewenangan saya. Saya pribadi pada saat itu sifatnya konaah, menerima," kata Sobirin.
Tapi ia menampik jika pemberhentiannya kala itu karena gagal memimpin perusahaan.
"Bisa dilihat dari sumber daya manusia (SDM), bisnis, proses dan layanannya, kemudian finansialnya. Bisa dilihat perbandingannya ketika saya masuk dan ketika saya keluar, ada progres atau tidak," imbuh dia.
Soal jejak karier Sobirin itu, PLt Bupati Bangkalan Mohni nampak tak mau ambil pusing. Yang penting, menurut dia, Sobirin terpilih lewat proses yang terbuka ke publik dan melibatkan tim seleksi yang kredibel dan berkompeten.
"Kami tidak ingin mengulas itu, tapi betul jika beliau pernah memimpin PDAM disini. Waktu itu beliau dipecat dengan hormat," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kondisi Bisnis PDAM Bangkalan
Jika melihat data Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum atau BPPSPAM Kementerian PUPR, kondisi bisnis PDAM Bangkalan tak terlalu buruk. Kondisinya fluktuatif antara sehat dan kurang sehat.
Pada 2015 PDAM Bangkalan meraih penilaian sehat dengan perolehan laba di angka Rp264 juta. Namun dua tahun berikutnya (2016-2017) mendapat penilaian kurang sehat, pada 2017 bahkan merugi hingga Rp497 juta pada 2017. Dan pada 2018 kembali meraih penilaian sehat dengan perolehan laba Rp340 juta. Jika di rata-rata nilai profit PDAM Bangkalan tergolong rendah.
Kondisi bisnis yang fluktuatif itu menjadi tantangan bagi Sobirin Hasan. Pengalamannya memimpin PDAM Kota Bengkulu hingga meraih peringkat 1 dari 10 PDAM di provinsi itu dan peringkat 39 nasional dengan pendapatan di atas Rp2 miliar per tahun, diharapkan bisa menstabilkan kinerja bisnis PDAM Bangkalan.
Rendahnya itu pendapatan sejalan tinggi tunggakan pelanggan di Bangkalan. Data tahun 2021 menyebut 1.100 pelanggan menunggak. Jika dinominalkan nilainya mencapai Rp2 miliar lebih.
Pada tiga bulan pertamanya menjabat, Sobirin telah menyiapkan langkah perbaikan. Pertama-tama dia akan mengevaluasi seluruh pelanggan untuk mengetahui berbagai kendala di lapangan dan yang kedua akan berfokus pada peningkatan kualitas dan melancarkan distribusi air.
"Visinya mau ke arah mana, kemudian diperkuat dengan misinya. Makanya kami akan duduk bersama dengan semua elemen di perusahaan untuk menentukan arah," kata Sobirin.
Advertisement