Liputan6.com, Garut - Jika biasanya potongan kain kulit di kalangan perajin hanya menjadi sampah, tetapi di tangan Eugenia Aromatica, emak-emak kreatif asal Garut, Jawa Barat yang satu ini, mampu disulap menjadi tas cantik berkualitas.
Mendapat sentuhan tanaman akar wangi atau Chrysopogon zizanioides, tas cantik buatan ibu dua anak ini, tampak elegan saat digunakan kaum hawa di berbagai kegiatan.
"Ide awal saya itu sebenarnya sederhana, yakni ingin menggabungkan akar wangi yang dengan kulit Garut yang sudah terkenal," ujar dia, dalam obrolan hangatnya dengan Liputan6.com, Selasa (14/3/2023).
Advertisement
Menurutnya, potensi akar wangi di tingkat petani yang cukup banyak, serta melimpahnya limbah kulit di kalangan perajin, menjadi salah satu alasan Eugenia menggeluti bisnis handmade yang satu itu.
"Yang lebih penting kan saya pikir bisa ikut mengampanyekan kelestarian lingkungan juga di Garut saat ini," kata dia.
Selama ini potongan limbah kulit sisa di kalangan perajin, lebih banyak dibuang ke alam bebas tanpa proses penghancuran, sementara penguraian limbah kulit bukan perkara mudah dengan proses yang cukup lama.
"Kalau hanya kulit binatang seperti kulit sapi, domba atau kambing kan gampang mudah hancur, tapi kulit hasil olahan itu sudah ada bahan kimianya, sehingga proses penghancuran oleh tanah pun tidak sebentar," papar dia.
Meskipun demikian, dia hanya menggunakan kain kulit berkualitas untuk menghasilkan tas cantik atau produk lain yang dibuat. "Tentu ada sortir dulu, tidak hanya limbah kulit, nanti bagaimana hasilnya kalau asal bahan kulit saja," kata dia.
Selain itu, sebagai salah satu pehobi tanaman hias termasuk akar wangi dengan kualitas harum yang cukup lama, dia menilai produk sisa kulit ini mampu berkolaborasi akar wangi.
Â
Pesanan Luar Negeri
"Awalnya saya mencoba membuat satu tas, kemudian dipakai di salah satu acara di Jakarta ternyata responnya positif, karena banyak teman-teman saya di acara itu nanyain," ujar dia mengenang saat pertama mencoba produk pertamanya tas kulit pada 2018 lalu.
Gayung bersambut, tak lama sejak "perkenalan" itu, Eugenia langsung mendapatkan beberapa order tas cantik kulit-akar wangi bagi rekan-rekannya di Jakarta.
"Alhamdulillah untuk wilayah Jabodetabek produk kami sudah dikirim, meskipun belum dalam jumlah banyak, bertahap," ujar dia dengan senyum ramah.
Bahkan, seiring bertambahnya relasi, dia mengaku beberapa kali mendapatkan pesanan tas kulit-akar wangi dari luar negeri khususnya Turki dan Australia, yang penasaran menjajal salah satu produk buah tangan mungilnya tersebut.
"Semuanya saya kerjakan dengan teliti, sebab bagi kami kualitas produk lebih utama," ujar dia.
Selain tas, dia menyatakan ada beberapa produk lain yang sukses mendapatkan perhatian kalangan pelanggan, sebut saja sepatu, bros, gantungan kunci, sabuk, dan produk handmade lainnya.
"Untuk tas kami jual mulai harga Rp750 ribu hingga Rp2 juta, tergantung kesulitan, bahan dan ukuran," kata dia.
Selain unik menggunakan bahan campur akar wangi dan kulit berkualitas, model yang dibuat dijamin eksklusif tanpa ada duanya. "Saya pastikan kalau satu model ini takan ada yang sama, sebab saya buat langsung sesuai pesanan," kata dia.
Advertisement