Keluarga Korban Tewas di Lift Bandara Kualanamu: Bapak Hotman Paris Tolong Kami, Tegakkan Hukum

Keluarga korban tewas di lift Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) mengharapkan bantuan hukum dari pengacara kondang Indonesia, Hotman Paris.

oleh Reza Efendi diperbarui 01 Mei 2023, 17:17 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2023, 17:17 WIB
Raja Hasibuan
Raja Hasibuan, abang kandung Asiah Sinta Dewi Hasibuan, perempuan 38 tahun yang ditemukan tewas di bawah lift Bandara Kualanamu

Liputan6.com, Medan Keluarga korban tewas di lift Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) mengharapkan bantuan hukum dari pengacara kondang Indonesia, Hotman Paris.

Hal itu diungkapkan Raja Hasibuan, abang kandung Asiah Sinta Dewi Hasibuan, perempuan 38 tahun yang ditemukan tewas di bawah lift Bandara Kualanamu pada Kamis, 27 April 2023.

"Kepada Bapak Hotman Paris, tolong kami. Saya abang kandung (korban) tolong bapak tegakkan hukum yang sebenar-sebenarnya, karena saya tahu bapak selalu membela yang benar," kata Raja, Minggu, 30 April 2023.

Raja yakin, jika Hotman Paris turun tangan dan menjadi kuasa hukum keluarga korban, kasus kematian Asiah terungkap secara terang benderang, karena ada indikasi kelalaian keaman di Bandara Kualanamu.

"Jangan ada fitnah untuk adik saya, sudah meninggal. Kami sudah berduka, ditambah lagi fitnah menyakitkan. Tolong Bapak Hotman Paris, berkenan bapak menjadi pengacara kami, tolong bapak, kawal," ucapnya.

Disebutkan Raja, keluarga juga mengharapkan pihak Poresta Deli Serdang dan Polda Sumut turun kembali melakukan penyidikan terkait kematian Asiah Sinta Dewi Hasibuan.

Pihak keluarga berencana melapor ke polisi. "Masalahnya kami masih berduka, saya rasa kita masih belum fokus. Kami tidak akan terima, apapun ceritanya," sebutnya.

 

Alasan Tak Terima

Bandara Kualanamu
Lift di Bandara Kualanamu

Diungkapkan Raja, yang membuat keluarga tidak terima dengan kematian Asiah Sinta Dewi Hasibuan adalah dari segi pelayanan laporan ketika meminta bantuan pencarian korban. Keluarga menilai hanya sekadar dilakukan pihak keamanan Bandara Kualanamu.

"Bisa dilihat tayangan (rekaman CCTV). Itu safety kurang. Kalau lift setahu saya, naik pintu terbuka, lantainya itu sejajar," ungkapnya.

Raja juga membeberkan kronologi kejadian yang dialami adik kandungnya. Pada Senin, 24 April 2023, sekitar pukul 19.30 WIB, Asiah Sinta Dewi Hasibuan mengantar keponakan bersama kakaknya ke Bandara Kualanamu.

Saat itu, keponakan korban akan terbang ke Malaysia. Usai menemani keponakannya check in di lantai 2 Bandara Kualanamu, korban bersama kakak kandungnya turun menuju mobil mereka di parkiran.

Tidak lama berselang, keponakan menelpon Asiah Sinta Dewi Hasibuan untuk naik kembali ke lantai 2, karena ada yang mau disampaikan langsung. Asiah pergi sendiri, dan naik lift dekat pintu masuk sebelah kiri.

Di dalam lift, Asiah sempat menelpon keponakannya dan mengatakan dirinya terjebak di dalam lift. "Keponakan saya menelpon ke ibunya, mengatakan ibu ci (korban) terjebak dalam lift," beber Raja.

Keluarga Datangi Sekuriti

Mayat Perempuan di Bandara Kualanamu
Penemuan mayat perempuan di Bandara Kualanamu

Mendapat kabar Asiah Sinta Dewi Hasibuan terjebak di dalam lift, kakaknya langsung mendatangi sekuriti Bandara Kualanamu untuk meminta pertolongan mencarikan Asiah.

"Mereka (sekuriti) sempat membantu mencari, tetapi secara kasat mata, sekadar. Begitu lift dibuka, kosong, sudah enggak ada tindakan lagi," Raja menuturkan.

Pihak keluarga juga sempat diperlihatkan rekaman kamera pemantau, namun menurut Raja dari sisi lain, hanya saat korban memasuki lift. Hal ini juga membuat pihak keluarga kecewa.

Hingga Selasa, 25 April 2023, keluarga masih terus mencari keberadaan korban tanpa ditemani pihak Bandara Kualanamu.

Asiah Sinta Dewi Hasibuan akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa setelah 3 hari pascakejadian, tepatnya Kamis, 27 April 2023, di bawah lift Bandara Kualanamu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya