Semringah Warga dan Ciut Nyali Bocil Bekasi saat Ikut Sunat Massal Bikin Ngakak

Suara tangisan sesekali terdengar, yang tentunya membuat ciut nyali bocah lainnya.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 10 Agu 2023, 02:52 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2023, 02:26 WIB
Suasana sunat massal yang digelar di Masjid Al-Azhar, Jalan Raya Kalimalang, Jakapermai, Bekasi Barat, Kota Bekasi. (Bam Sinulingga)
Suasana sunat massal yang digelar di Masjid Al-Azhar, Jalan Raya Kalimalang, Jakapermai, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Liputan6.com, Bekasi - Senyum semringah nampak di wajah Iing Sholihin, warga Kampung II, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. Keinginannya untuk menyunat sang anak lewat kegiatan sunat massal gratis.

Pria paruh baya itu tak bisa menahan haru saat melihat proses penyunatan buah hatinya yang masih duduk di bangku SD. Dengan setia ia menemani sang anak yang sedikit ketakutan lantaran mendengar suara tangisan bocah lainnya.

"Alhamdulillah kita gembira udah disunat. Emang cita-cita nih, udah nyaman lah, udah tenang," katanya saat ditemui di lokasi di Masjid Al-Azhar, Jalan Raya Kalimalang Jakapermai, Bekasi Barat, Rabu (9/8/2023).

Iing merupakan salah satu dari ratusan orangtua yang mendaftarkan anaknya di kegiatan sunat massal tersebut. Banyaknya peserta membuat suasana di lokasi cukup riuh.

Suara tangisan sesekali terdengar, yang tentunya membuat ciut nyali bocah lainnya, termasuk anak Iing. Meski para bocil kelihatan ketakutan dan waswas, namun proses penyunatan berjalan lancar tanpa ada kendala berarti. Suasana di ruang penyunatan pun bikin ketawa geli para orang tua dan tenaga kesehatan yang hadir

"Gak ada (kendala), lancar-lancar aja. Cuma mungkin dia dengar ada suara tangisan, ya udah dia ikut nangis," ujarnya.

Iing mengaku sangat bersyukur karena sang anak diberi kesempatan untuk melaksanakan khitan yang diwajibkan bagi laki-laki dalam hukum Islam. Terlebih sang anak, yang meskipun masih belia, namun memiliki semangat yang besar untuk hal ini.

"Bersyukur sekali diadakan acara begini, jadi bisa membantu orang-orang seperti kami yang kurang mampu. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa ada tiap tahunnya untuk membantu masyarakat," imbuhnya.

Hal serupa juga dilontarkan Titi Siregar, warga Jaya Mulya, Serang Baru, Setu, Kabupaten Bekasi yang datang ke lokasi bersama sejumlah anak yatim. Ia mengaku senang karena mendapat kuota lebih untuk anak-anak yang tinggal di sekitar lngkungannya tersebut.

"Harusnya kemarin pas daftar dapat jatahnya empat orang. Cuma harus ngurus SKTM segala macam, kantor kelurahan dari rumah kita sangat jauh, akhirnya yang dapat cuma dua orang," ujar Titi.

"Begitu tadi ketemu dengan ketua yayasan, saya kasih tahu masih ada anak yatim tiga, sama beliau langsung diurus dan disuruh berangkat sekarang juga," paparnya.

Selain sunat massal, sebelumnya ada pula operasi katarak yang diikuti puluhan warga dengan mayoritas lansia. Salah satunya Wawan Setiawan, warga Kampung Pulo Gede Dalam RT 05 RW 11, Jakasampurna, Bekasi Barat.

Wawan yang sudah setahun terakhir mengidap katarak di mata sebelah kiri, mengaku kesulitan berobat lantaran terbentur biaya. Karena itu ia mengaku sangat terbantu dengan adanya operasi gratis yang disediakan pihak yayasan setempat.

"Habis kita namanya orang kaga mampu, kalau mau daftar biasa kan mahal. Jadi diadain ini udah syukur alhamdulilah," ucapnya.

Sebelum operasi, Wawan hanya mengandalkan penglihatan mata kanannya untuk beraktivitas sehari-hari. Hal ini membuatnya kesulitan untuk fokus dalam mengerjakan sesuatu.

"Tapi semenjak operasi, jadi gak boleh sembarangan, kaya mandi gak boleh keramas, gak boleh ngerokok, gak boleh nunduk, gitu lah," celetuknya.

Sementara, Ketua Yayasan Waqaf Al-Muhajirien Bekasi, M Syafiudin (45) menjelaskan bakti sosial tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan sebagai bagian dari peringatan milad yayasan ke-38.

Menurut ketua yayasan termuda itu, kegiatan ini demi membantu masyarakat yang membutuhkan, sesuai dengan visi misi yayasan sejak awal didirikan.

"Tujuan yayasan ini kan adalah berhikmat untuk umat, tentunya harus mandiri kalau berhikmat. Dengan mandiri maka kita bisa wujudkan kemandirian kita untuk membantu umat yang membutuhkan," jelasnya.

Syafiudin menyebutkan, untuk kegiatan sunat massal dan operasi katarak gratis ini, pihaknya menyosialisasikan ke masyarakat dengan dibantu peserta didik melalui status Whatsapp di ponsel masing-masing.

Selain itu ada pula pemberitahuan melalui media yang dimiliki yayasan, melalui RT/RW serta unit-unit sekolah yang akan menyebarluaskan informasi ke sanak keluarga maupun kerabat.

"Kita bekerja sama dengan salah satu vendor. Untuk katarak, (kerja sama) dengan RS Juwita. Untuk sunat, dengan Rumah Sunat Mahdian. Kami menghimpun dana-dana umat, infaq, wakaf, zakat dan shodaqoh, dan kita berikan kepada masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.

Sejauh ini, lanjut Syafiudin, bakti sosial yang digelar selalu disambut antusiasme warga. Bahkan, ada peserta yang datang jauh-jauh dari Cibarusah dan Cikarang untuk mendapatkan pengobatan gratis.

Adik dari Wakapolda Banten, Sabilul Alif itu menambahkan, pada puncak perayaan milad, 12 Agustus 2023 nanti, pihaknya akan mengadakan pesta rakyat dengan membagikan sebanyak 2.500 kupon makan gratis.

Pihak yayasan akan menyediakan sekitar 30 tenant untuk menjamu warga yang hadir dalam acara yang digelar di kampus di kawasan Jaka Permai itu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya