Pengusaha Sawit Asal Lampung Bagi Tips Hasilkan CPO Ramah Lingkungan di Hadapan Ribuan Mahasiswa UI

Dalam menyambut peringatan kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke-78,Pengusaha asal Lampung, Petrus Tjandra bersama Mantan Menristek RI Bambang Brojonegoro menjadi narasumber dalam talkshow yang digelar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (PSAF FMIPA) Universitas Indonesia (UI).

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 16 Agu 2023, 23:20 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2023, 22:27 WIB
Petrus Tjandra
Foto: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menyambut peringatan kemerdekaan ke-78 Negara Republik Indonesia, pengusaha asal Lampung, Petrus Tjandra bersama Mantan Menristek RI Bambang Brojonegoro menjadi narasumber dalam talkshow yang digelar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (PSAF FMIPA) Universitas Indonesia (UI).

Kegiatan tersebut mengusung tema "Peran dan Kontribusi FMIPA UI dalam Pengembangan Riset dan Peningkatan Nilai Sawit Indonesia". Petrus Tjandra memaparkan terkait kondisi dinamis bangsa untuk menanggulangi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan masa depan.

"Berbagai persoalan di depan mata perlu solusi segera, agar tidak menimbulkan dampak yang lebih kompleks dan merugikan," ujar Petrus Tjandra, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/8/2023).

Menurut Petrus, hal yang paling menantang saat ini adalah mewujudkan program 100 juta ton CPO di tahun 2045 tanpa deforestasi dan peningkatan efek emisi gas rumah kaca. Solusi yang ditawarkannya seperti pabrik harus lebih dekat dengan kebun sehingga memangkas jarak dan efesiensi waktu.

Kemudian dari sisi teknologi, Petrus berpandangan pabrik harus meninggalkan sistem boiler dan beralih ke metode dry heated atau pengeringan dengan udara panas. Bahkan peran peneliti juga menjadi kunci utama untuk dilibatkan dalam program tersebut.

“Tapi, kalau saya meyakini para peneliti muda dari Indonesia termasuk dari Universitas Indonesia ini dapat mendukung target produksi 100 juta ton minyak sawit di tahun Indonesia Emas 2045 tanpa deforestasi dan tambahan emisi gas rumah kaca," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Mantan Menristek RI Bambang Brodjonegoro juga memaparkan bahwa peneliti harus proaktif mempublikasikan dan mempresentasikan hasil penelitiannya kepada pengusaha dan pemerintah supaya dapat diterapkan.

"Peneliti harus akrab dengan dunia swasta, seperti bapak Petrus Tjandra tadi, dengan (pelaku) industri, karena kalau kalian sibuk di lab, tapi hasilnya tidak pernah sampai ke industri, maka tidak akan ada orang yang merasakan manfaat dari hasil penelitian kalian (peneliti)" ungkap Bambang Brodjonegoro.

Sementara itu Alexandra Samantha mahasiswa FMIPA UI mengatakan sangat antusias mengikuti acara tersebut. Hal itu menjadi pemicu untuk memberikan kontribusi melalui riset di bidang ilmu pengetahuan dan kelapa sawit.

"Kami mahasiswa antusias mengikuti kegiatan ini terutama materi yang disampaikan Pak Petrus interaktif. Bahkan teman-teman yang di luar ruangan juga menyimak," tutup Alexandra Samantha.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya