Liputan6.com, Jakarta - Kota Manado di Sulawesi Utara terkenal di dunia karena keindahan alamnya. Taman Laut Bunaken misalnya. Keindahan dan kelimpahan biota laut membuat Bunaken tidak pernah sepi dari wisatawan, penduduk lokal, dan ekspatriat.
Namun selain keindahan alam Bunaken, kota yang mayoritas penduduknya beragama Kristen ini juga menawarkan wisata religi. Salah satunya dengan mengunjungi monumen Yesus Memberkati. Monumen ini sering disamakan dengan patung Cristo Redentor, patung Yesus di Rio de Janeiro, Brazil.
Monumen Yesus memberkati dengan tangan terbuka yang menyambut, monumen ini tidak hanya menjadi tempat peribadatan tetapi juga destinasi wisata spiritual yang menginspirasi. Dengan latar belakang panorama indah kota dan laut, monumen Yesus Memberkati menghadirkan kedamaian dan keagungan, memikat para pengunjung dari berbagai penjuru dengan pesan universal cinta dan harapan.
Advertisement
Dibangun di atas Gunung Tumpa, lebih tepatnya berlokasi di Jalan Ring Road Trans Sulawesi, Manado. Lokasinya ada di dalam perumahan mewah Citraland, 15 menit dari pusat Kota Manado. Monumen Yesus Memberkati menjadi simbol kasih dan pengampunan bagi penduduk setempat dan para wisatawan yang datang.
Dengan tinggi mencapai puluhan meter, monumen ini memancarkan keagungan dan memberikan pandangan spektakuler atas kota Manado dan keindahan alam sekitarnya. Wisatawan dapat merenungkan arti spiritual sambil menikmati panorama yang menakjubkan.
Keistimewaan Monumen Yesus Memberkati
Patung Yesus memiliki kemiringan 35 derajat sehingga menimbulkan perasaan melayang di udara. Patung itu menghadap ke utara, dengan tangan terangkat ke atas dan ke bawah, seolah memberkati masyarakat Manado dan sekitarnya. Di sampingnya, mantel yang menutupi Yesus berkibar seolah tertiup angin. Di sekitar lokasi terdapat beberapa patung kecil yang menggambarkan malaikat penjaga
Monumen ini bukan hanya lambang iman, tetapi juga hasil kerja keras dan semangat gotong royong masyarakat Manado. Setiap tahun, ribuan umat datang untuk merayakan peristiwa keagamaan, seperti Paskah dan Natal, di kaki monumen ini. Namun, Monumen Yesus Memberkati juga menarik perhatian para pencinta seni arsitektur dan wisatawan yang mencari momen refleksi dalam suasana yang damai.
Dengan cahaya yang bersinar pada malam hari, Monumen Yesus Memberkati menciptakan suasana magis dan romantis di kota Manado. Ini adalah tempat di mana iman bertemu keindahan alam, menghasilkan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mengunjunginya. Monumen ini memang lebih dari sekadar struktur fisik, ia menjadi jembatan antara spiritualitas dan keindahan dunia nyata, menginspirasi jiwa dan merayakan keyakinan yang mendalam.
Advertisement
Arsitektur Monumen Yesus Memberkati
Pembangunan Monumen Pemberkatan Yesus diprakarsai oleh pengusaha ternama Indonesia, Ir Ciputra, dan menelan biaya sekitar Rp5 miliar. Monumen ini akan menjadi hadiah Ciputra untuk kota Manado. Bukan tanpa alasan bos Grup Ciputra ini menghabiskan masa mudanya di sana. Pengusaha kelahiran tahun 1931 ini menetap di Manado sejak tahun 1950, setelah menetap di Gorontalo, hingga lulus SMA pada tahun 1954.
"Manado sangat ramah dan hangat. Saya menikmati setiap momen di kota ini,” kata Ciputra dalam biografinya.
Di Royal Highland, istri Ciputra, Dian Sumeler, berencana membangun guest house untuk keluarganya. Lokasinya berada di puncak bukit tertinggi. Dari sana, pemandangan kota dan Laut Manado tidak terhalang. Di tempat inilah muncul ide dari Ciputra. Dia berkata:
"Kalau di tempat ini saya membangun villa untuk keluarga saya, hanya ada beberapa hari dalam setahun, keluarga dan teman saya menikmati tempat ini dan hanya sedikit orang yang menikmatinya. Namun, jika saya membangun patung Yesus di tempat ini, maka setiap hari akan banyak orang yang datang menikmati keindahan kota Manado dan mengenang kasih Yesus terhadap kemanusiaan," dia menjelaskan.
Setelah itu, Ciputra mulai mewujudkan idenya. Ia menyusun rencana mengenai bentuk, posisi tubuh dan representasi patung. Dari sekian banyak patung Yesus di seluruh dunia, sebagian besar menampilkan Yesus yang disalib. Ciputra ingin membuat patung lagi. Oleh karena itu, kami memilih posisi Yesus seolah-olah terbang menemui orang, memanggil orang untuk datang kepada-Nya dan memberkati.
Selama proses produksi, Ciputra selalu mendampingi para perajin. Setelah diperoleh bentuk yang diinginkan terutama dari segi ekspresi, bentuk dan estetika, maka pekerjaan pembuatan patung pun dimulai. Pemahatannya dilakukan di Jakarta, sedangkan pemasangannya dilakukan langsung di Citraland Manado.
Patung Pemberkatan Yesus diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang sebagai bagian dari rangkaian Syukuran Citraland selama setahun pada tanggal 2 November 2007.