200 Desa Ramaikan Pawai Budaya Penutupan Rangkaian Merdeka Heppiii

Rangkaian ajang merdeka heppiii akhirnya selesai digelar, komunitas Heppiii community menutup rangkaian giat mereka dengan pawai budaya yang diikuti oleh 200 desa.

oleh Dewi Divianta diperbarui 24 Sep 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2023, 19:00 WIB
Cara Merdeka Hepiii Lestarikan Budaya dan Kerukunan Warga
Cara Merdeka Hepiii Lestarikan Budaya dan Kerukunan Warga (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bermula dari desa-desa di seluruh Indonesia, Heppiii Community menciptakan cara menjaga budaya dan kerukunan antar-masyarakat melalu kegiatan yang banyak melibatkan masyarakat luas.

Tak hanya selama dua bulan menggelar rangkaian perayaan hari kemerdekaan RI, mereka juga melakukan kegiatan lainnya bertema merdeka heppiii.

Tak sedikit desa yang dilibatkan dalam kegiatan mereka, lebih dari 200 desa tersebar di 17 kabupaten di Jawa Timur dan Kalimantan itu akhirnya selesai digelar dengan diakhiri dengan ajang pawai budaya sebagai penutup.

Koordinator Heppiii Community Ronald Theo Lesmana sebagai pelaksana kegiatan Merdeka Heppiii mengaku sangat bersyukur kegiatan yang rutin dilaksanakan pada bulan kemerdekaan ini rampung digelar secara sukses dan penuh kegembiraan.

Ia menyebut ada yang sangat menonjol dalam kegiatan Merdeka Heppiii di tahun ini adalah adanya gairah dari warga desa untuk melestarikan budaya daerah setempat.

"Setiap kegiatan di desa-desa yang tergabung dalam Heppiii Community warga desa menampilkan budaya setempat, misalnya reog, jaranan, pencak silat, ludruk, sampai kesenian campur sari. Ini adalah hal yang positif, selain memberikan hiburan kepada warga saat perayaan kemerdekaan, juga jadi ajang melestarikan budaya," kata dia kepada Liputan6.com, Sabtu (23/9/2023).

Simak Video Pilihan Ini:

Pawai Budaya

Cara Merdeka Hepiii Lestarikan Budaya dan Kerukunan Warga
Cara Merdeka Hepiii Lestarikan Budaya dan Kerukunan Warga (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Menurut dia, daerah-daerah seperti Ponorogo punya ciri khas dengan tradisi reog, Jombang memiliki kesenian ludruk, Madiun juga punya pencak silat. Daerah lainnya seperti Jember, Banyuwangi, Bondowoso punya budaya khas tersendiri, seperti jaranan, dan tradisi menerbangkan layangan lalu diadu di Pasuruan.

Hal tersebut yang menjadikan alasan komunitasnya melestarikan budaya-budaya tersebut melalui lomba-lomba dan juga pawai di setiap tahunnya.

"Kegiatan kami ini juga diisi dengan kegiatan yang menggerakkan ekonomi desa, seperti bazar UMKM. Tiap desa punya ciri khas tersendiri, ada yang penghasil tahu seperti di Bojonegoro, pedagang-pedagang martabak di Jombang, kelompok nelayan di Bangkalan Madura, dan daerah lainnya juga punya potensi sendiri," tutur dia.

Desa yang tergabung Heppiii Community juga membagikan sembako untuk warga setempat seperti di Situbondo, Ponorogo dan daerah lainnya. Desa juga menggelar kegiatan yang sifatnya kebersamaan, seperti selametan desa di Banyuwangi, makan tumpeng di Pangkalan Bun, serta di Banjarmasin.

"Semua desa ini juga menggelar turnamen dan lomba-lomba, seperti sepakbola, voli, kemudian ada karnaval, jalan sehat, dan tentunya lomba-lomba khas Agustusan pasti juga ada di tiap desa," jelasnya.

Tiap kegiatan ini berhadiah seperti sembako, untuk sembako mereka mewajibkan dibeli dari tetangga sekitar, dengan tujuan tetap menggerakkan ekonomi di desa tersebut. Sebagian desa lain juga bersama-sama menambah fasilitas umum dan sosial di desa, seperti penambahan lampu penerangan jalan, kemudian juga ada pengecatan seperti gapura, pos ronda dan ikon-ikon desa.

"Kegiatan kami adalah bagian dari upaya Heppiii Community untuk membangun desa yang dilakukan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan peran aktif warga desa. Kami akan konsisten menggerakkan warga memberikan nilai tambah untuk desanya," ujarnya.

Sementara itu, dalam kesemoatan penutupan rangkaian acara merdeka Heppiii tersebut dirinya mengucapkan terima kasih untuk seluruh desa yang tergabung dalam Heppiii Community, dan berharap tahun depan bisa lebih semarak dan tetap penuh kegembiraan dari warga desa.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya