Pesona Wastra Etnik Dayak Kutai Barat di Festival Dahau

ragam

oleh Abdul Jalil diperbarui 10 Nov 2023, 19:34 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2023, 18:00 WIB
Gadis Dayak
Duta Pariwisata Kabupaten Kutai Barat tahun 2022 Della Fuspita dalam balutan Ulap Sarut.

Liputan6.com, Kutai Barat - Panitia Festival Dahau Sendawar menggelar lomba peragaan busana atau fashion show di Taman Budaya Sendawar, Rabu (1/11/2023) malam. Lomba ini diikuti puluhan peserta kategori anak-anak maupun dewasa.

Busana yang dilombakan adalah kreasi pakaian adat dari produk wastra Kutai Barat yang dipadupadankan dengan busana modern. Diikuti oleh puluhan peserta, peragaan busana ini menambah semarak Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kutai barat yang ke 24.

Kepala Dinas Pariwisata Kutai Barat Yuyun Diah Setiorini menerangkan kegiatan tersebut tidak hanya memberikan kesempatan bagi para pecinta fashion untuk menunjukkan bakat dan kreatifitas mereka, tetapi juga sebagai wadah yang memperat tali persaudaraan dalam kesenian dan budaya.

“Tujuannya tentu untuk mengembangkan bakat, minat, kreatifitas, serta apresiasi seni dalam bidang Fashion. Tapi tetap berkreasi dengan busana adat yang ada di Kutai Barat,” ujarnya.

Di era yang serba modern ini, lanjut dia, sangat penting untuk terus menggali serta mengembangkan potensi seni yang dimiliki oleh masyarakat Kutai Barat. Lomba peragaan busana ini adalah peluang bagi para pencinta fashion untuk menyalurkan bakat dan minat mereka dalam dunia fashion.

“Melalui lomba busana ini, kita dapat melihat bagaimana partisipasi dan ide-ide kreatif dari peserta membuat busana pesta dengan sentuhan pakaian adat dari produk-produk wastra yang menarik. Misalnya tumpar, batik dan sarut,” imbuhnya.

Menurutnya, perkembangan era globalisasi saat ini dapat menyebabkan semakin terabaikannya fashion lokal. Dia tidak ingin, generasi muda terjebak dengan gaya modern dan menganggap motif-motif pakaian adat adalah pakaian kuno.

“Kita tidak boleh menganggap pakaian adat yang menjadi identitas budaya dinilai kolot atau pakaian kaum tua. Jangan sampai ada yang bilang tidak fashionable dan terlalu formal. Padahal adat merupakan identitas warisan budaya yang sepatutnya kita lestarikan,” tegasnya.

Yuyun memastikan, dengan lomba peragaan busana yang ada, dapat membangkitkan semangat kaum muda dalam berkreasi. Selain itu, dapat mengangkat produk wastra yang selama ini menjadi program unggulan bagi Kabupaten Kutai Barat.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya