UGM dan Unjaya Berkolaborasi Tangani Stunting di Gunungkidul

UGM dan Unjaya berkolaborasi dalam penanganan stunting di wilayah Gunungkidul. Kolaborasi ini menghasilkan dua program yang diharapkan dapat menurunkan angka kasus stunting di wilayah Gunungkidul.

oleh Yanuar H diperbarui 08 Nov 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2023, 22:00 WIB
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dalam Forum Dialog Penanganan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting melalui Penguatan Ketahanan Ekonomi di Kulon Progo, Rabu (11/10/2023) (Istimewa)
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dalam Forum Dialog Penanganan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting melalui Penguatan Ketahanan Ekonomi di Kulon Progo, Rabu (11/10/2023) (Istimewa)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) tim Dosen Universitas Gadjah Mada dan tim Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya) menghasilkan program pencegahan dan penanganan stunting di Desa Sumberwungu, Tepus, Gunungkidul. Pudji Astuti  salah satu anggota tim dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM mengatakan kegiatan pengabdian selama 4 bulan dengan dua mitra sasaran yaitu Kelompok Griya Peternakan dan Kelompok PKK ini dengan memberdayakan kelompok ternak melalui budidaya ternak ayam melalui pemberian pakan ayam Gamallus Forte dari hasil riset UGM yang telah dipatenkan. 

“Sasaran dari dua kelompok ini diharapkan bisa mendukung upaya pencegahan stunting di desa Sumberwungu,” kata Pudji dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu  8 November 2023. 

Pudji Astuti menjelaskan selain mengajarkan kelompok ibu PKK mampu mengolah pangan fungsional dari bahan baku ayam dari hasil pakan ternak ayam Gamallus Forte, tim dari UGM dan Unjaya juga melakukan pelatihan rutin kepada kelompok ibu PKK tentang Pemberian Makan Bayi Anak (PMBA). Ditambah pemeriksaan antropometri balita stunting, parenting education pola asuh gizi pada ibu balita stunting dan kader, dan pemberian hasil ternak ayam pada balita stunting.

 

Anggota tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Unjaya Tri Sunarsih berharap penyuluhan kepada kelompok ibu PKK bisa memberikan wawasan baru mengenai pentingnya peran mereka dalam membentuk pola asuh anak yang sehat dalam penanganan stunting. Sebab, umumnya balita yang mengalami stunting memerlukan asupan gizi yang lengkap yang mencakup protein nabati dan hewani, serta nutrisi lainnya yang diperlukan. 

“Dalam penyuluhan ini, para peserta diajarkan tentang cara memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup, serta pola asuh yang mendukung perkembangan fisik dan mental yang optimal,” paparnya.

Tri mengatakan yang tidak kalah lebih penting adalah pola asuh anak oleh orangtua yang tepat dengan memberikan perhatian khusus terhadap pemenuhan kebutuhan gizi dan stimulus pada perkembangan anak.

 “Kehadiran orangtua sebagai pemimpin dalam menciptakan pola makan sehat dan mendukung pertumbuhan anak sangat krusial. Dengan begitu, kita dapat membantu anak-anak stunting untuk tumbuh sehat dan mencapai potensinya sepenuhnya,” tambahnya.

Lurah Sumberwungu, Ismoyo,  mengapresiasi kolaborasi UGM dan Unjaya yang dipusatkan di desanya sehingga bisa menurunkan angka stunting di desanya. Kegiatan penanganan stunting ini menurutnya sangat mendukung rencana program pembangunan kesehatan dan kesejahteraan warga Sumberwungu. 

“Kegiatan ini mendukung program kelurahan lewat pemberian hasil ternak ayam pada balita stunting dan penyuluhan kader sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan anak-anak desa di sini,”katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya