Liputan6.com, Bandung - Kiai dan pimpinan Pondok Pesantren Roudotul Ulum, Cidahu, Pandeglang, Banten KH Ahmad Muhtadi Dimyati atau Abuya Muhtadi menegaskan bahwa pihaknya mendukung paslon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk Pilpres 2024.
Pesan tersebut disampaikan secara langsung olehnya di Kantor Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Gedung High End, Jakarta.
“Kedatangan saya ke sini untuk menegaskan dukungan kepada Ganjar-Mahfud,” ujarnya mengutip Antara Pada Minggu (3/12/2023).
Advertisement
Abuya Muhtadi menyampaikan bahwa dukungan yang diberikan kepada Ganjar dan Mahfud tersebut karena adanya hubungan baik yang dekat. Diketahui Abuya Muhtadi mempunyai kedekatan yang baik dengan cawapres Mahfud MD.
“Pak Mahfud itu adalah kawan saya sejak lama,” ujarnya.
Melalui ungkapan tersebut, Abuya Muhtadi juga membantah berita yang beredar di antara masyarakat bahwa dirinya mendukung paslon lain. Sebelumnya, terdapat kabar bahwa Abuya Muhtadi mendukung pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Terdapat video yang beredar di antara masyarakat bahwa sang kiai mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Video yang menunjukkan dukungan tersebut beredar pada hari Sabtu (2/12/2023) lalu.
“Saya K.H. Ahmad Muhtadi Dimyati dari Pandeglang, Banten mengimbau kepada masyarakat dari Sabang sampai Merauke untuk mendukung Mas Gibran, silakan. Saya ikut membantu dan ikut mendukung,” kata Abuya Muhtadi dari video yang beredar.
Setelah beredar video tersebut sang kiai menjelaskan bahwa video tersebut bukan bentuk dukungan. Ia tetap menjelaskan bahwa yang saat ini ia dukung adalah pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
“Pak Prabowo ke rumah memang minta doanya, bukan minta dukungannya. Sebelumnya saya menyatakan saya itu mendukung Pak Ganjar, Pak Mahfud,” ujarnya.
Profil Singkat Kiai Abuya Muhtadi
Melansir dari beberapa sumber, Abuya Muhtadi atau Ahamd Muhtadi merupakan seorang ulama asal Banten yang dikenal karismatik. Abuya Muhtadi Dimyathi Al-Bantany adalah pengasuh pondok pesantren Roudotul Ulum.
Lokasi dari Pondok Pesantren Roudotul Ulum sendiri berlokasi di Cidahu, Pandeglang, Banten. Mengacu pada NU Online, Abuya Muhtadi lahir pada tanggal 26 Desember 1953 di Cidahu, Desa Tanagara, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Ia adalah anak dari pasangan Abuya Dimyathi bin M. Amin Al-Bantany dan Asma’ binti ‘Abdul Halim Al-Makky. Diketahui Abuya Muhtadi menempuh pendidikan agama awal ketika ia masih bersekolah di Sekolah Rakyat (SR) Tanagara dari ibunya.
Ayahnya juga kala itu masih berkelana (siyahah) di berbagai pondok pesantren yang ada di Nusantara. Ayahnya juga sekaligus melakukan silaturahmi, bertabarruk, dan tholab dengan para ulama.
Advertisement
Menimba Ilmu Sambil Mengikuti Sang Ayah
Setelah menyelesaikan Sekolah Rakyat (SR) pada 1965 Abuya Muhtadi kemudian mengikuti ayahnya melakukan siyahah sembari menimba ilmu agama selama 10 tahun. Kemudian di tahun 1975 ia kemudian mengikuti ayahnya iqomah di Kampung Cidahu, Tanagara, Cadasari, Pandeglang, Banten sembari merintis ponpes.
Kemudian Abuya Muhtadi memimpin ponpes sambil terus belajar dan ayahnya terus membagikan ilmu pengetahuan kepadanya. Adapun sang ayah meninggal dunia pada 3 Oktober 2003.
Ketika mempelajari ilmu agama selama puluhan tahun Abuya kemudian mengkhatamkan banyak kitab ulama salaf dari berbagai fan (cabang). Selain khatam Abuya juga mengkajinya dengan sistem pendidikan pesantren salaf.
Melalui fan ilmu tafsir Muhtadi telah mengkhatamkan tafsir Ibnu Jarir Ath-Thabary (tafsir terbesar) dan Tafsir Ibnu Katsir. Kemudian dalam fan qiro’ah ia telah ahli dalam qiro’ah sab’ah dan qiro’ah ‘asyaroh serta menjadi hafiz atau penghafal Al-Quran.
Sementara itu, dalam fan ilmu Al-Quran Muhtadi telah mengkhatamkan Al-Burhan, Al-Itqon, dan lain-lain. Adapun dalam fan hadis ia telah mengkhatamkan Kutub As-Sittah dan dalam fan fikih telah mengkhatamkan Tuhfatul Muhtaj, Mughnil Muhtaj, Asnal Matholib, dan dari fan-fan yang lain yang ada 14 fan.
Julukan Abuya Muhtadi
Berikut ini adalah beberapa julukan yang telah disandang oleh Abuya Muhtadi:
1. Al Mutafannin: orang yang menguasai berbagai fan ilmu agama.
2. Al-Musnid: karena telah disahkan untuk mengijazahkan kitab Sanad Kifayatul Mustafid karangan Syaikh Mahfudz At-Tarmasy.
3. Al-Mursyid: karena menguasai 14 fan thariqah dan menjadi Mursyid Thariqah Asy-Syadziliyyah.
4. Syaikhul Masyasikh: yaitu kiainya para kiai. Kemudian pada hari Sabtu, Minggu, dan Senin di majelis taklim Abuya Muhtadi berkumpul dengan para kiai dari berbagai daerah di Banten dan para kiai tersebut menimba ilmu agama darinya yang meneruskan majelis taklim asuhan ayahnya.
Advertisement