Mengenal Abuya Muhtadi, Ulama yang Tegaskan Dukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

Abuya Muhtadi baru-baru ini menyatakan dukungannya pada paslon Ganjar-Mahmud dalam Pilpres 2024. Berikut adalah profil singkat dari sang ulama asal Banten tersebut.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 07 Des 2023, 12:33 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 12:33 WIB
Calon presiden Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke kediaman Abuya Muhtadi di Pondok Pesantren Roudatul Ulum, Kampung Cidahu, Dusun Tanagara, Kec. Cadasari, Kab. Pandeglang, Prov. Banten, Senin (13/11/2023) (Istimewa)
Calon presiden Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke kediaman Abuya Muhtadi di Pondok Pesantren Roudatul Ulum, Kampung Cidahu, Dusun Tanagara, Kec. Cadasari, Kab. Pandeglang, Prov. Banten, Senin (13/11/2023) (Istimewa)

Liputan6.com, Bandung - Kiai dan pimpinan Pondok Pesantren Roudotul Ulum, Cidahu, Pandeglang, Banten KH Ahmad Muhtadi Dimyati atau Abuya Muhtadi menegaskan bahwa pihaknya mendukung paslon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk Pilpres 2024.

Pesan tersebut disampaikan secara langsung olehnya di Kantor Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Gedung High End, Jakarta.

“Kedatangan saya ke sini untuk menegaskan dukungan kepada Ganjar-Mahfud,” ujarnya mengutip Antara Pada Minggu (3/12/2023).

Abuya Muhtadi menyampaikan bahwa dukungan yang diberikan kepada Ganjar dan Mahfud tersebut karena adanya hubungan baik yang dekat. Diketahui Abuya Muhtadi mempunyai kedekatan yang baik dengan cawapres Mahfud MD.

“Pak Mahfud itu adalah kawan saya sejak lama,” ujarnya.

Melalui ungkapan tersebut, Abuya Muhtadi juga membantah berita yang beredar di antara masyarakat bahwa dirinya mendukung paslon lain. Sebelumnya, terdapat kabar bahwa Abuya Muhtadi mendukung pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Terdapat video yang beredar di antara masyarakat bahwa sang kiai mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Video yang menunjukkan dukungan tersebut beredar pada hari Sabtu (2/12/2023) lalu.

“Saya K.H. Ahmad Muhtadi Dimyati dari Pandeglang, Banten mengimbau kepada masyarakat dari Sabang sampai Merauke untuk mendukung Mas Gibran, silakan. Saya ikut membantu dan ikut mendukung,” kata Abuya Muhtadi dari video yang beredar.

Setelah beredar video tersebut sang kiai menjelaskan bahwa video tersebut bukan bentuk dukungan. Ia tetap menjelaskan bahwa yang saat ini ia dukung adalah pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

“Pak Prabowo ke rumah memang minta doanya, bukan minta dukungannya. Sebelumnya saya menyatakan saya itu mendukung Pak Ganjar, Pak Mahfud,” ujarnya.

Profil Singkat Kiai Abuya Muhtadi

Pemimpin Pondok Pesantren Roudotul Ulum Pandeglang, Banten, Abuya Muhtadi Dimyathi.
Pemimpin Pondok Pesantren Roudotul Ulum Pandeglang, Banten, Abuya Muhtadi Dimyathi. (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Melansir dari beberapa sumber, Abuya Muhtadi atau Ahamd Muhtadi merupakan seorang ulama asal Banten yang dikenal karismatik. Abuya Muhtadi Dimyathi Al-Bantany adalah pengasuh pondok pesantren Roudotul Ulum.

Lokasi dari Pondok Pesantren Roudotul Ulum sendiri berlokasi di Cidahu, Pandeglang, Banten. Mengacu pada NU Online, Abuya Muhtadi lahir pada tanggal 26 Desember 1953 di Cidahu, Desa Tanagara, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Ia adalah anak dari pasangan Abuya Dimyathi bin M. Amin Al-Bantany dan Asma’ binti ‘Abdul Halim Al-Makky. Diketahui Abuya Muhtadi menempuh pendidikan agama awal ketika ia masih bersekolah di Sekolah Rakyat (SR) Tanagara dari ibunya.

Ayahnya juga kala itu masih berkelana (siyahah) di berbagai pondok pesantren yang ada di Nusantara. Ayahnya juga sekaligus melakukan silaturahmi, bertabarruk, dan tholab dengan para ulama.

Menimba Ilmu Sambil Mengikuti Sang Ayah

Yusron/Liputan6.com
AKBP Sofwan langsung menemui pendiri Pondok Pesantren Roudatul Ulum Cidahu, Abuya Muhtadi Dimyathi.

Setelah menyelesaikan Sekolah Rakyat (SR) pada 1965 Abuya Muhtadi kemudian mengikuti ayahnya melakukan siyahah sembari menimba ilmu agama selama 10 tahun. Kemudian di tahun 1975 ia kemudian mengikuti ayahnya iqomah di Kampung Cidahu, Tanagara, Cadasari, Pandeglang, Banten sembari merintis ponpes.

Kemudian Abuya Muhtadi memimpin ponpes sambil terus belajar dan ayahnya terus membagikan ilmu pengetahuan kepadanya. Adapun sang ayah meninggal dunia pada 3 Oktober 2003.

Ketika mempelajari ilmu agama selama puluhan tahun Abuya kemudian mengkhatamkan banyak kitab ulama salaf dari berbagai fan (cabang). Selain khatam Abuya juga mengkajinya dengan sistem pendidikan pesantren salaf.

Melalui fan ilmu tafsir Muhtadi telah mengkhatamkan tafsir Ibnu Jarir Ath-Thabary (tafsir terbesar) dan Tafsir Ibnu Katsir. Kemudian dalam fan qiro’ah ia telah ahli dalam qiro’ah sab’ah dan qiro’ah ‘asyaroh serta menjadi hafiz atau penghafal Al-Quran.

Sementara itu, dalam fan ilmu Al-Quran Muhtadi telah mengkhatamkan Al-Burhan, Al-Itqon, dan lain-lain. Adapun dalam fan hadis ia telah mengkhatamkan Kutub As-Sittah dan dalam fan fikih telah mengkhatamkan Tuhfatul Muhtaj, Mughnil Muhtaj, Asnal Matholib, dan dari fan-fan yang lain yang ada 14 fan.

Julukan Abuya Muhtadi

Bakal calon presiden (bakal capres) dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo melakukan silahturahmi dengan ulama kharismatik Banten Kiai Haji Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani atau yang lebih dikenal dengan Abuya Muhtadi.
Bakal calon presiden (bakal capres) dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo melakukan silahturahmi dengan ulama kharismatik Banten Kiai Haji Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani atau yang lebih dikenal dengan Abuya Muhtadi. (Istimewa)

Berikut ini adalah beberapa julukan yang telah disandang oleh Abuya Muhtadi:

1. Al Mutafannin: orang yang menguasai berbagai fan ilmu agama.

2. Al-Musnid: karena telah disahkan untuk mengijazahkan kitab Sanad Kifayatul Mustafid karangan Syaikh Mahfudz At-Tarmasy.

3. Al-Mursyid: karena menguasai 14 fan thariqah dan menjadi Mursyid Thariqah Asy-Syadziliyyah.

4. Syaikhul Masyasikh: yaitu kiainya para kiai. Kemudian pada hari Sabtu, Minggu, dan Senin di majelis taklim Abuya Muhtadi berkumpul dengan para kiai dari berbagai daerah di Banten dan para kiai tersebut menimba ilmu agama darinya yang meneruskan majelis taklim asuhan ayahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya