Liputan6.com, Purwakarta - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Gapura Tirta Rahayu Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kembali kebanjiran keluhan dari pelanggannya. Terutama, para pelanggan di wilayah perkotaan. Hal mana, layanan air bersih dari BUMD tersebut kerap mengalami gangguan hingga menyebabkan pelanggannya kesulitan air bersih.
Plt Dirut Perumda Gapura Tirta Rahayu Kabupaten Purwakarta, Riana A. Wangsadiredja tak menampik hal itu. Menurut dia, gangguan pelayanan yang membuat pelanggan alami krisis air bersih ini lebih disebabkan faktor alam. Yakni, akibat penurunan debit di sumber pemasok air untuk perusahaanya.
"Memang sudah beberapa kali turun hujan. Tapi, hal itu tidak serta-merta langsung menambah debit mata air," ujar Riana dalam keterangannya, belum lama ini.
Advertisement
Baca Juga
Riana menuturkan, sejauh ini jajarannya terus berjibaku untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggannya. Termasuk, dalam penanganan krisis air bersih yang melanda pelanggan di wilayah perkotaan.
Di antaranya, lanjut dia, dengan melakukan optimalisasi produksi air dari intake Waduk Jatiluhur menuju pengolahan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sadang. Ini, menurutnya, menjadi upaya jangka pendek guna mengatasi krisis air bersih di sebagian pelanggan wilayah Kecamatan Purwakarta Kota.
"Teknisnya, dengan melakukan penambahan pompa aktif, lalu penggantian pipa fleksibel, sebagai pendukung penambah debit air ke IPA Sadang yang didistribusikan ke wilayah Kecamatan Kota Purwakarta," jelas dia.
Dia menuturkan, saat ini di lokasi IPA Sadang pun telah dilakukan upaya-upaya teknis lainnya untuk memperbesar volume pengolahan air. Dengan begitu, Riana berharap IPA Sadang bisa mendistribusikan air bersih lebih dari 180 liter per detik.
Selain itu, kata dia, upaya lain yang akan dilakukan Perumda Gapura Tirta Rahayu adalah mengevaluasi jaringan dari sumber mata air Cilembangsari. Yakni, dengan melakukan upaya bypass pipa distribusi utama pada Bak Pelepas Tekan (BPT) di Pondoksalam untuk mencoba menjaga tekanan air tetap stabil walau debit yang masih belum normal.
"Dan kami akan melakukan konekting di beberapa titik jaringan distribusi yang ada di Jalan Ibrahim Singadilaga, untuk memastikan semua jaringan distribusi di perkotaan terkoneksi dengan distribusi Utama dari IPA Sadang," tambah dia.
Riana menambahkan, upaya jangka pendek ini juga sembari menunggu pipa jalur distibusi utama (JDU) di Sasak Beusi kembali tersambung untuk mendistribusikan air bersih dari IPA Ubrug menuju Kecamatan Purwakarta Kota.
"Atas kekurangan itu, kami meminta maaf yang sebesarnya, dan konsisten mengganti distribusi air bagi wilayah terdapat dengan penyaluran melalui armada tengki dan sistem gilir," tambah dia.
Adapun solusi jangka pendek ini direncanakan selesai dalam waktu satu bulan ini, yang diharapkan di bulan februari distribusi air bersih lebih besar, sehingga bisa mengurangi wilayah terdampak krisis air.