Buntut Ledakan Smelter PT ITSS, Pemerintah Didesak Evaluasi Kelayakan Smelter Asing

Pemerintah didesak untuk mengevaluasi seluruh smelter milik asing yang ada di Indonesia buntuk ledakan Smelter PT ITSS.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 26 Des 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 26 Des 2023, 15:00 WIB
Kebakaran di kawasan PT IMIP Morowali
Kebakaran di pabrik pengolahan nikel PT ITSS di kawasan PT IMIP di Morowali, Minggu (24/12/2023). (Foto: Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI H Bambang Hariadi, mendesak pemerintah mengevaluasi seluruh smelter milik asing yang beroperasi di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Hal ini menurutnya penting dilakukan, demi menghindari terulangnya insiden ledakan yang memicu kebakaran seperti yang terjadi di smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), yang notabene merupakan perusahaan milik asing.

"Insiden kebakaran di smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), yang merupakan salah satu perusahaan milik asing itu, harus menjadi momentum pemerintah untuk mengevaluasi sisi keamanan dan kelayakan smelter yang sebagian besar dimiliki asing," katanya, dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Selasa (26/12/2023).

Bambang Hariadi juga meminta kepada Kementerian Perindustrian selaku pengawas, dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan investigasi menyeluruh, penyebab ledakan tungku smelter tersebut. Selain itu, menurut  Bambang, evaluasi menyeluruh juga perlu dilakukan terhadap seluruh smelter asing yang beroperasi selama ini.

"Ambisi pemerintah melipatgandakan nilai tambah melalui hilirisasi, harus juga memperhatikan  jaminan pelindungan bagi buruh dan lingkungan. Sehingga tidak terjadi lagi insiden serupa," katanya.

Bambang Hariadi juga menambahkan, Komisi VII DPR RI akan segera meninjau langsung ke lokasi ledakan yang memicu kebakaran di PT IMIP, Morowali, untuk meminta keterangan terhadap pihak perusahaan, terkait insiden kebakaran yang menyebabkan 13 pekerja tewas tersebut.

"Walau saat ini terhitung masih dalam masa reses, namun Komisi VII dalam waktu dekat akan melihat langsung ke lokasi kejadian. Demi meminta keterangan terkait standar operasional PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), serta semua perusahaan smelter nikel yang beroperasi di Kawasan IMIP. " katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tungku Smelter Meledak dan Terbakar

Diberitakan sebelumnya, tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak dan terbakar, pada Minggu pagi (24/12/2023), yang menyebabkan 13 pekerja meninggal.

Menurut data Kementerian ESDM, PT Indonesia Tshingshan Stainless Steel (PT ITSS) ini merupakan perusahaan yang sebagian besar dimiliki oleh investor asing (China).

Di mana sebanyak 50% saham PT ITSS dimiliki oleh Tsingshan Holding Group Company Limited, lalu 20% dimiliki Ruipu Technology Group Company Limited, 10% Tsingtuo Group Co Ltd, 10% Hanwa Company Limited, dan 10% sisanya dimiliki investor asal Indonesia, yaitu PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya