Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Semburan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter

PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ili Lewotolok melaporkan, saat terjadi erupsi kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal

oleh Ola Keda diperbarui 20 Feb 2024, 02:30 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2024, 02:30 WIB
Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT (Liputan6.com/Ola Keda)
Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Lembata - Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Senin (19/2/2024). Tinggi kolom abu dari erupsi yang terjadi pada pukul 16.39 WITA sejauh 1.000 meter di atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ili Lewotolok melaporkan, saat terjadi erupsi kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal yang condong ke arah tenggara.

"Telah terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 19 Februari 2024 pukul 16:39 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 2.423 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara," demikian laporan PPGA Ili Lewotolok yang dikeluarkan Senin (19/2/2024).

PPGA Ili Lewotolok menyebutkan erupsi Gunung Ili Lewotolok tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo 35,5 milimeter dengan durasi sekitar 1 menit 7 detik.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35.6 mm dan durasi ± 1 menit 7 detik," tulis PPGA Ili Lewotolok dalam laporannya.

Gunung Api Ili Lewotolok dengan tinggi 1.423 meter di atas permukaan laut, saat ini berada pada status waspada atau level II.

Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya