Bagi-Bagi SIM Gratis untuk Pengemudi Online Tuli pada Hari Peduli Sampah Nasional 2024 

Head of Corporate Communications Chandra Asri Group, Chrysanthi Tarigan menjelaskan, SIM yang diperoleh melalui program penukaran sampah plastik membuat para penerima dapat mengakses transportasi pribadi sehingga meningkatkan kemandirian mereka dalam mencari pekerjaan.

oleh Tim Regional diperbarui 22 Mei 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2024, 20:23 WIB
Chandra Asri
Head of Corporate Communications Chandra Asri Group, Chrysanthi Tarigan menjelaskan, SIM yang diperoleh melalui program penukaran sampah plastik membuat para penerima dapat mengakses transportasi pribadi.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan solusi kimia dan infrastruktur PT Chandra Asri Pacific Tbk mengajak penyandang tuli untuk merayakan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024. Head of Corporate Communications Chandra Asri Group, Chrysanthi Tarigan, mengatakan dalam peringatan Hari Sampah Peduli Nasional yang jatuh setiap 21 Februari, perusahaannya bekerja sama dengan Kitaoneus.asia, sebuah organisasi advokasi disabilitas.

Chandra Asri menggelar penyuluhan bagi 50 pengemudi online tuli untuk memahami secara langsung konsep ekonomi sirkular sekaligus memfasilitasi mereka untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) Gratis.

Program ini selaras dengan tema Hari Peduli Sampah Nasional 2024, yakni Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif.

“Lewat kegiatan ini, seluruh pengemudi online tuli yang berpartisipasi untuk mendapatkan SIM gratis didorong untuk membawa sampah plastik yang dikumpulkan dari rumah mereka,” ujar Chrysanthi Tarigan, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/2/20240.

Sampah plastik yang mereka bawa tersebut kemudian ditukar menjadi SIM untuk membantu menunjang kebutuhan pengemudi online dalam bekerja. Pemberian SIM gratis ini juga turut melibatkan Satuan Penyelenggara Administrasi SIM Polda Metro Jaya sebagai institusi berewenang dalam penerbitan SIM.

“Program SIM gratis untuk pengemudi online tuli yang dikombinasikan dengan edukasi tentang pemilahan sampah adalah bagian dari komitmen nyata Chandra Asri Group dalam mempromosikan kesadaran lingkungan dan inklusi serta keberagaman,” ucap Chrysanthi Tarigan.

Inisiatif ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi individu dengan kebutuhan khusus untuk terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan, tetapi juga membuka pintu bagi pengemudi online tuli agar mereka mendapatkan fasilitas dan mendapatkan akses dalam bekerja.

Ia menjelaskan, SIM yang diperoleh melalui program penukaran sampah plastik membuat para penerima dapat mengakses transportasi pribadi sehingga meningkatkan kemandirian mereka dalam mencari pekerjaan.

Melalui langkah-langkah seperti ini, perseroan sebagai mitra pertumbuhan berharap dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan, serta mendorong kesadaran semua lapisan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia Asri.

“Kami berterimakasih kepada Kitaoneus. Asia yang telah berkolaborasi untuk mendukung pengemudi online tuli serta turut dalam edukasi penerapan ekonomi sirkular,” kata Chrysanthi Tarigan.

Selain mendorong inklusivitas, Chandra Asri Group sejak 2019 aktif menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam meminimalkan timbunan sampah plastik. Berkolaborasi dengan multi pihak, perseroan berupaya menghadirkan solusi konkret, khususnya fokus pada jenis sampah plastik yang memiliki nilai rendah agar tidak bocor ke laut.

Data dari United Nation Environment Programme (UNEP) menunjukkan potensi peningkatan tiga kali lipat sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik pada 2040, jika tidak ada tindakan yang tegas untuk menangani masalah ini.

Salah satu perwujudan ekonomi sirkuler perseroan adalah pengembangan IPST ASARI, sepanjang 2023 IPST ASARI telah mengkonversi 15,9 ton sampah plastik menjadi 5.944,5 liter minyak pirolisis yang setara dengan minyak tanah, bensin, ataupun solar. Melalui program ini sampah bernilai ekonomi rendah seperti sampah kantong kresek dan sachet yang tidak diminati pengepul karena berat jenisnya yang ringan tetap dapat bermanfaat dan memiliki nilai tambah.

Keberadaan IPST ASARI yang mengubah paradigma pengelolaan sampah menjadi sumber daya bernilai telah membawa perubahan yang nyata pada lingkungan sekitar. Fasilitas pengelolaan sampah ini memberdayakan masyarakat setempat yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sehati Maju Bersama.

“Dengan cakupan pengelolaan sampah untuk 1 kelurahan dan kemampuan pengelolaan sampah plastik hingga 8 Ton/ bulan, IPST ASARI menyerap 10 tenaga kerja lokal serta melibatkan 6.808 orang melakukan pemilahan sampah sejak dari sumber,” tutur Chrysanthi Tarigan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya