Kekayaan Prajogo Pangestu, Pengusaha yang Temui Prabowo Bersama 7 Konglomerat

Liputan6.com, Jakarta - Nama Prajogo Pangestu kembali jadi perhatian.Hal ini setelah Prajogo Pangestu bersama tujuh pengusaha lainnya bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada Kamis, 6 Maret 2025.

Pertemuan ini menjadi ajang diskusi strategis antara pemerintah dan dunia usaha mengenai perkembangan ekonomi nasional serta program-program utama yang tengah dijalankan. Demikian seperti dikutip dari laman Setkab.

Seiring hal itu, menarik untuk diketahui profil singkat dan kekayaan Prajogo Pangestu. Adapun Prajogo Pangestu masuk jajaran 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Kekayaan Prajogo Pangestu meningkat pada 7 Maret 2025.

Kekayaan Prajogo Pangestu tercatat USD 32,8 miliar atau sekitar Rp 535,21 triliun (kurs Rp 16.317), naik  USD 1,8 miliar atau sekitar Rp 29,37 triliun pada 7 Maret 2025.

Seiring kenaikan kekayaan itu, Prajogo Pangestu berada di posisi 57 dari daftar orang terkaya di dunia. Sedangkan di Indonesia, Prajogo Pangestu berada di posisi dua. Ia di bawah Hartono Bersaudara. Hartono Bersaudara masih berada di posisi pertama dalam daftar orang terkaya Indonesia dengan kekayaan USD 50,3 miliar.

Sumber kekayaan Prajogo Pangestu berasal dari berbagai perusahaan di bawah naungan Grup Barito, konglomerasi bisnis yang ia bangun dari nol. Kiprahnya di sektor petrokimia, energi, dan investasi telah membuahkan hasil yang luar biasa, menempatkannya di posisi puncak daftar orang terkaya Indonesia.

Perjalanan Prajogo Pangestu dari putra seorang pedagang karet hingga menjadi taipan sukses merupakan kisah inspiratif. Ia memulai bisnis pada akhir 1970-an dan secara konsisten mengembangkan kerajaan bisnisnya hingga menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.

Prajogo Pangestu, sosok di balik kesuksesan Grup Barito, bukanlah nama asing di dunia bisnis Indonesia. Ia telah membuktikan kemampuan dalam membangun dan mengembangkan berbagai perusahaan di berbagai sektor.

Dari awal berkarier hingga kini, ia telah menjabat berbagai posisi penting di beberapa perusahaan besar. Pengalamannya yang luas dan strategi bisnisnya yang jitu menjadi kunci kesuksesannya.

Prajogo Pangestu mulai bisnis pada akhir 1970-an. Salah satu perusahaan yang dimilikinya yakni Barito Pacific Timber go public pada 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayu pada 2007.

Dikutip dari Forbes, pada 2007, Barito Pacific akuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Thaioil akuisisi 15 persen saham Chandra Asri pada Juli 2021.

Setelah perusahaan pertambangan batu bara Petrindo Jaya Kreasi go public pada Maret 2023, Prajogo Pangestu membawa perusahaan energi terbarukan, Barito Renewables Energy mencatatkan saham di BEI pada Oktober 2023.

Sumber Kekayaan

Kekayaan Prajogo Pangestu yang mencapai puluhan miliar dolar AS bersumber dari berbagai perusahaan yang ia dirikan dan kembangkan. Sektor petrokimia menjadi tulang punggung kekayaannya.

Chandra Asri, salah satu produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia, menjadi kontributor utama kekayaan Prajogo. Investasinya di sektor energi, baik konvensional maupun terbarukan, juga memberikan kontribusi signifikan.

Grup Barito, induk dari berbagai perusahaan milik Prajogo, memiliki portofolio bisnis yang sangat luas dan beragam. Diversifikasi bisnis ini menjadi kunci keberhasilannya dalam menghadapi fluktuasi ekonomi.

• Petrokimia (Chandra Asri)
• Energi Konvensional (Petrindo Jaya Kreasi)
• Energi Terbarukan (Barito Renewables Energy)
• Investasi lainnya

Beberapa perusahaan milik Prajogo Pangestu tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), memberikan akses bagi investor untuk berpartisipasi. 

Berikut sejumlah emiten yang berkaitan dengan Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) merupakan beberapa emiten yang berkontribusi pada kekayaan Prajogo Pangestu.

Posisi yang Pernah Diduduki Prajogo Pangestu:

• Presiden Komisaris PT Tri Polyta Indonesia dari 1999-2010
• Anggota Dewan Komisaris PT Astra International Tbk dari 1993-1998
• Presiden Direktur PT Chandra Asri dari 1990-1999
• Direktur Djajanti Timber Group pada 1969-1976
• Presiden Direktur Barito Pacific pada 1997-1993

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang dengan memakai artificial intelligence