Liputan6.com, Larantuka - Ritual religius Semana Santa Larantuka, Flores Timur, NTT menyimpan banyak misteri sakral yang tak bisa diketahui orang lain.
Dari sejarah awal kedatangan patung Tuan Ma (Bunda Maria) hingga ritual pemandian patung berumur 500 tahun lebih ini, juga menjadi rahasia batin para penerus dinasti kerajaan Larantuka.
Selain punya kerinduan mencium kaki Patung Tuan Ma, umat Katolik juga ingin mendapatkan air pemandian patung Tuan Ma.
Advertisement
Sebelum diantar ke gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka untuk diarak bersama Tuan Ana di puncak prosesi Semana Santa, Tuan Ma mulanya dimandikan oleh sejumlah orang yang biasa disebut, Tim Kesumi.
Baca Juga
Biasanya, tim Kesumi memandikan Tuan Ma pada, Kamis 28 Maret 2025 pukul 10.00 Wita. Setelah dimandikan, umat Katolik pun mulai dipersilahkan mencium patung Tuan Ma.
Prokurador Konfreria Reinha Rosari Larantuka, Valentinus Koten mengatakan, ada sejumlah tahapan dilakukan tim Kesumi namun tidak dibeberkan secara gamblang. Bahkan, hal-hal yang terjadi saat mengambil Tuan Ma dalam ruangan berlapis tiga hingga selesai dimandikan pun dirahasiakan.
Rahasia ini, termasuk rangkaian sakral lainnya yang sudah berlangsung selama turun temurun. Mata dan telinga hanya sebatas indera dan menjadi rahasia pribadi Kesumi sepanjang hidupnya.
"Sekarang ada 13 orang, tapi 2 sudah meninggal dan 2 lainnya lagi sakit-sakit. Tinggal 8 orang," katanya.
Valentinus menuturkan, Tuan Ma dimandikan dengan air yang diambil sejumlah pemuda dari sumur tua. Sumur khusus itu terletak di sisi timur kapela, tak jauh dari sebuah meriam peninggalan bangsa Portugis.
"Itu sumur khusus untuk mandikan Tuan Ma, yang lainnya tidak boleh," tuturnya.
Kesaksian nyata selama ini, banyak orang sakit bisa sembuh dan kemalangan mendapat jalan keluar setelah mengonsumsi air berkat.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Upacara Muda Tuan
Pada hari Kamis yang biasa disebut Kamis Putih digelar upacara Muda Tuan atau buka pintu Tuan Ma.
Peti kemas selama setahun tertutup kini dibuka oleh petugas Conferia, arca Mater Dolorosa dibersihkan dan dimandikan, kemudian dilengkapi dengan busana perkabungan dan sehelai mantel berwarna hitam.
Upacara buka pintu kapela atau gereja Tuan Ma dilakukan Raja larantuka berketurunan DVG. Setelah dibuka, peziarah dapat melakukan doa dan mencium patung Tuan Ma.
Sesuai tradisi, Bapak Raja keturunan DVG yang membuka kapela Tuan Ma. Jika berhalangan maka putra kandung beliau yang akan mewakilinya.
Suasana khidmat sudah mulai dirasakan. Upacara berlanjut di malam hari dengan upacara ekaristi dan pembasuhan kaki.
Advertisement