Gaduh Pengibaran Bendera GAM di Polsek Samalanga Aceh, Pelaku Minta Maaf

Berkibarnya bendera bulan bintang yang identik dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di pagar Polsek Samalanga membuat geger banyak orang.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 02 Apr 2024, 06:14 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2024, 06:14 WIB
Bendera GAM
Berkibarnya bendera bulan bintang yang identik dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di pagar Polsek Samalanga membuat geger banyak orang. (Liputan6.com/ Dok Ist)

 

Liputan6.com, Aceh - Berkibarnya bendera bulan bintang yang identik dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di pagar Polsek Samalanga membuat geger banyak orang. Polda Aceh mengatakan pelaku pengibaran bendera GAM di pagar Polsek Samalanga, Polres Bireuen, itu sudah menyampaikan permintaan maaf.

Direskrimum Polda Aceh Kombes Pol Ade Harianto mengatakan, para pelaku berinisial NN, YI, MR, dan MN, warga di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.

"Para pelaku telah mengklarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf atas apa yang mereka lakukan hingga membuat gaduh," katanya.

Sebelumnya, para pelaku mengibarkan bulan bintang, bendera yang mirip dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di pagar Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Samalanga, Jumat (29/3/2024).

Para pelaku mengakui bahwa motif dari pengibaran bendera bulan bintang tersebut karena emosi sesaat akibat kesalahpahaman terhadap penanganan perkara di Polsek Samalanga yang melibatkan keluarga mereka.

"Para pelaku mengaku memasang dan mengibarkan bendera itu karena emosi sesaat. Diwakili satu orang, mereka sudah meminta maaf dan berjanji tidak mengulanginya lagi," ujar Ade Harianto.

Para pelaku mengaku menyesal atas kegaduhan yang ditimbulkan. Mereka juga berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut dan akan menjaga ketertiban, khususnya di Kabupaten Bireuen.

 


Jaga Kondusifitas

Ade Harianto menegaskan kejadian serupa tidak boleh terjadi lagi di mana pun dan kapan pun. Oleh karena itu, pentingnya komunikasi yang baik antara para pihak, sehingga tidak timbul kesalahpahaman.

"Komunikasi antara para pihak itu penting dalam setiap permasalahan, agar tidak timbul kesalahpahaman hingga menimbulkan pidana," kata Ade Harianto.

Ade Harianto mengimbau semua pihak menjaga situasi Aceh agar tetap kondusif. Apalagi Aceh akan menjadi tuan rumah perhelatan Pekan Olahraga Nasional pada September 2024.

Selain itu, masyarakat Aceh juga akan melaksanakan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (pilkada) yang digelar serentak di seluruh Indonesia dalam tahun ini juga.

"Situasi kondusif menjadi modal bagi Aceh melaksanakan PON dan pilkada serentak. Serta modal dasar bagi investor untuk berinvestasi. Karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibas yang kondusif di Aceh," kata Ade Harianto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya