Alasan PVMBG Tambah Peralatan Pemantauan Aktivitas Gunung Ruang

Hendra Gunawan mengatakan, pada 16 April 2024 status Gunung Ruang naik menjadi Waspada (Level II) karena kegempaan naik dari tidak ada menjadi 10 kali, dan naik lagi menjadi 40 kali.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 05 Mei 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2024, 22:00 WIB
Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.
Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.

Liputan6.com, Sitaro - Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan menambah peralatan untuk memantau aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.

"Kita harus mulai terbiasa bahwa respon untuk Gunung Ruang selalu siaga, itu hitungan jam erupsinya," ungkap Kepala PVMBG Hendra Gunawan pada, Jumat (3/5/2024).

Hendra Gunawan mengatakan, pada 16 April 2024 status Gunung Ruang naik menjadi Waspada (Level II) karena kegempaan naik dari tidak ada menjadi 10 kali, dan naik lagi menjadi 40 kali.

Selanjutnya pada hari yang sama, pukul 16.00 Wita, statusnya kembali dinaikkan menjadi Siaga (Level III) , padahal dari pengalaman naik status bisa berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan beberapa bulan.

"Satu hari kemudian statusnya meningkat jadi Awas atau Level IV . Inilah yang harus dipotret, Gunung Ruang yang harus kita hadapi,” ujarnya.

Dia mengatakan, ke depannya perlu kesiapsiagaan semua pihak terutama masyarakat yang tinggal tidak jauh dari Gunung Ruang bila ke depannya ada hal-hal seperti ini lagi.

Menurutnya, biasanya gunung kalau sudah terjadi erupsi sekali akan membutuhkan waktu yang lama, namun tidak demikian dengan Gunung Ruang yang kembali erupsi pada 30 April setelah jeda beberapa hari.

"Kami akan memasang lagi peralatan di Gunung Ruang agar kita bisa sejak awal melakukan antisipasi,” ujarnya.

Dia mengatakan, dengan penambahan peralatan itu diharapkan bisa mendeteksi secara dini sekaligus menyampaikan informasi kepada warga dan pihak terkait soal kondisi Gunung Ruang.

“Ini meningkatkan kewaspadaan masyarakat terutama yang tinggal di Kecamatan Tagulandang,” tuturnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya