Begini Kondisi Terkini Gunung Ruang di Sitaro, Badan Geologi Ungkap Potensi Bahaya

Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat 16 kali gempa vulkanik dalam Gunung Ruang di Pulau Ruang pada periode 16-28 Februari 2025.

oleh Yoseph Ikanubun Diperbarui 10 Mar 2025, 16:55 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2025, 16:48 WIB
Kondisi terkini Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.
Kondisi terkini Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.... Selengkapnya

Liputan6.com, Sitaro - Setelah erupsi hebat pada April 2024 silam, Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, masih memperlihatkan aktivitasnya yang fluktuatif.

Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat 16 kali gempa vulkanik dalam Gunung Ruang di Pulau Ruang pada periode 16-28 Februari 2025.

"Tercatat juga ada sebanyak tercatat 10 kali gempa embusan, tiga kali gempa tektonik lokal dan 164 kali gempa tektonik jauh,” ungkap Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN pada, Minggu (9/3/2025).

Dia memaparkan, gempa terasa tiga kali dengan skala II MMI serta tercatat satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo lima milimeter dan lama gempa 1072 detik.

Aktivitas Gunung Ruang masih belum kembali ke normal, meski jumlah kegempaan sudah jauh menurun dibandingkan dengan pada April dan Mei 2024 dengan jumlah gempa vulkanik pada kisaran 1-3 per hari.

“Secara visual masih teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tebal dan tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak gunung tersebut,” ujarnya.

Pada periode 16-28 Februari 2025, jumlah kegempaan tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan periode 1-15 Februari 2025. Tinggi asap tercatat menurun dan jumlah gempa embusan lebih sedikit dibandingkan dengan bulan Juni 2024.

“Pada tanggal 20 Februari 2025 tercatat gempa embusan tiga kali dan gempa vulkanik dalam tiga kali kejadian,” tuturnya.

Dia mengatakan, asap kawah teramati bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas tipis-sedang dan tinggi asap pada kisaran 50-100 meter dari puncak.

Kemunculan gempa vulkanik dalam merupakan indikasi adanya suplai magma atau migrasi magma dari kedalaman dalam ke kedalaman dangkal/permukaan.

“Pada tanggal 26 Februari 2025 terekam gempa tektonik jauh 49 kali dan gempa terasa dua kali dengan skala II MMI,” ujarnya.

Dia mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik. Hal ini bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.

Tingkat aktivitas Gunung Ruang saat ini pada Level II (waspada) terhitung mulai tanggal 18 Mei 2024, pukul 09.00 Wita lalu.

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya