Liputan6.com, Jakarta - Hasil autopsi dokter forensik RSUD Syamrabu Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terhadap jasad yang hangus terbakar di ladang ilalang, belum bisa mengungkap penyebab tewas korban.
Baca Juga
Advertisement
Dokter Edi Suharto yang mengautopsi jasad terbakar tersebut membeberkan kendala yang dihadapi untuk bisa menjawab dua pertanyaan ini, Apakah tewas karena dibakar atau meninggal lebih dulu baru kemudian dibakar.
Menurut dia, kendala utamanya adalah semua organ bagian dalam korban, seperti jantung dan paru-paru hancur karena terbakar.
"Dari organ dalam ini kita bisa mengetahui penyebab korban meninggal," kata dia, Jumat (21/7/04).
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Tak Ada Tengkorak Kepala
Proses autopsi ini juga mengungkap fakta mengerikan lainnya yaitu dalam kantong jenazah yang diserahkan polisi tak ada tengkorak kepala dan tulang leher.
Bisa jadi, kata Edi, tengkorak kepala mayat itu telah hancur karena terbakar. Dia menjelaskan dalam kepala ada otak. Saat terbakar otak akan mengembang dan lama-lama bisa meledak.
"Efek ledakan itu, bisa menghancurkan tulang kepala," terang dia.
Advertisement
Jasad seorang perempuan
Meski penyebab kematian masih belum terjawab, otopsi yang dilakukan di kamar pemulasaran jenazah RSUD Syamrabu bisa mengungkap jenis kelamin mayat yaitu seorang perempuan.
Sementara dari kondisi gigi pada tulang rahang, usianya diperkirakan berusia antara 20 hingga 25 tahun.
"Untuk waktu meninggalnya, diperkirakan kurang lebih lima hari lalu," tutur Edi Suharto.
Sebelumnya polisi sempat memperkirakan korban telah meninggal selama dua pekan. Perkiraan didasarkan pada kondisi tulang belulang yang telah berlepasan.
Identitas
Ditemui terpisah, Kepala Unit Pidana Umum, Satreskrim Polres Bangkalan, Inspektur Satu Mas Herly Susanto mengaku proses penyelidikan belum mampu mengindentifikasi identitas korban.
Karena itu dia berharap bantuan informasi dari masyarakat. Bila ada warga yang kehilangan anggota keluarganya dalam sepekan terakhir, diharap untuk melapor ke polisi untuk dilakukan tes DNA.
"Kami butuh DNA pembanding untuk mengungkap identitas korban," katanya.
Penemuan jasad yang hangus terbakar ini, pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak menangkap burung di sebuah ladang alang-alang yang luas di Dusun Moragung, Desa Sanggra Agung, Kecamatan Socah, Selasa siang (20/7).
Semula jasad ini dikira bangkai hewan, sampai mereka melihat potongan kaki dan tangan. TKP penemuan mayat ini sangat jauh dari pemukiman warga. Rumah warga terdekat berjarak sekitar 4 kilometer.
Advertisement