Waskita Buka Suara Terkait Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Pembagunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai, Jakarta Timur, telah mencapai 23,156% persen. Proyek itu merupakan lanjutan dari LRT Jakarta Fase 1A rute Kelapa Gading-Velodrome, Jakarta Utara.

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 02 Agu 2024, 22:07 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2024, 21:02 WIB
LRT
Foto: Waskita

Liputan6.com, Jakarta - Pembagunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai, Jakarta Timur, telah mencapai 23,156 persen. Proyek tersebut merupakan lanjutan dari LRT Jakarta Fase 1A rute Kelapa Gading-Velodrome, Jakarta Utara.

Proyek LRT Jakarta Fase 1B memakan anggaran senilai Rp 4,55 triliun pada Oktober 2023. Adapun anggaran proyek tersebut menggunakan dana APBD DKI Jakarta dengan pelaksana proyek PT Waskita Karya (Persero) yang ditunjuk oleh PT. Jakarta Propertindo (Perseroda).

Pada tahap ini, dibangun sepanjang 6,4 kilometer (km) dengan 5 stasiun. Jumlah tersebut terdiri dari Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan berakhir di Stasiun Manggarai.

Direktur Jenderal Perkerataapian, Kementrian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal menyatakan, kehadiran LRT Jakarta Fase 1B ini akan menyempurnakan integrasi transportasi di Stasiun Manggarai. Nantinya para penumpang dapat memanfaatkan walkaway dari stasiun Manggarai menuju stasiun LRT.

“Nantinya, ketika kereta jarak jauh tiba di stasiun ini, penumpang dapat langsung melanjutkan perjalanan ke Kelapa Gading menggunakan LRT Jakarta,” ungkap Risal Wasal, dalam keterangan tertulisnya.

Risal juga optimistis pekerjaan proyek dapat berjalan lancar. Ia juga optimis proyek tersebut dapat selesai dan dioperasikan pada awal 2027. Sehingga pada kuartal ketiga 2026 sudah dapat dinikmati oleh publik.

Sementara itu, Corporate Secretary Perseroan Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengatakan pihkanya berkomitmen untuk menyelesaikan proyek LRT Jakarta Fase 1B ini dengan tepat waktu. Hal ini untuk mendukung layanan transportasi publik yang masif.

“Pembangunan LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai ini sebagai wujud Perseroan dalam mendukung kegiatan sosial dan perekonomian masyarakat Jakarta. Selain itu, diharapkan dapat memudahkan mobilitas masyarakat dan mendorong integrasi moda angkutan umum di Jakarta seperti Commuter Line, MRT Jakarta dan Trans Jakarta,” kata Ermy.

Nantinya LRT Jakarta akan dioperasikan dengan waktu jeda atau headway selama 10 menit. Melalui perpanjangan rute ini, diperkirakan ada peningkatan potensi penumpang secara bertahap menjadi 80 ribu per hari.

Tak hanya itu, guna memaksimalkan okupansi LRT Jakarta, ke depan juga akan dikembangkan Fase 2A dengan lintas Kelapa Gading-JIS, 1C Manggarai-Dukuh Atas, 1D Dukuh Atas-Pesing. Ada pula rute 3A dan 3B yang masing-masing akan melengkapi rute Kemayoran-JIS-Kelapa Gading-Velodrome-Klender-Halim.

Dalam pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, tim proyek melakukan beberapa inovasi. Hal tersebut antara lain, designlong span (bentang panjang) termasuk metode pelaksanaannya, AFC (Automatic Fare Collection) sebagai payment gateway dan implementasi Building Information Modeling (BIM) sampai level 7D.

Proses koordinasi dengan stakeholder proyek juga menggunakan Electronic Document Management System (EDMS) dan Common Data Environment (CDE) dalam satu platform yaitu Autodesk Construction Cloud (ACC).

"Lewat sistem data berbasis cloud, seluruh proses kegiatan proyek dapat terekam dan tersimpan secara baik dapat diakses secara realtime kapan pun dan di mana pun,” tutup Ermy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya