Liputan6.com, Cirebon - SD Smart Auladi Cirebon resmi menjadi bagian dari program kemintraan sekolah BRIDGE Australia-Indonesia. Perwakilan sekolah menandatangani catatan kesepahaman secara formal.
Kepala Sekolah SD Smart Auladi Cirebon Arif Firmansah menjelaskan, penandatanganan tersebut bertujuan untuk memastikan adanya kerjasama antara program BRIDGE dan sekolah terpilih lainnya.
Kerjasama tersebut terkait dengan partisipasi mereka dalam Program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Prinsip-prinsip ini menetapkan bahwa sekolah yang berpartisipasi akan berkolaborasi secara berkelanjutan memberikan kontribusi untuk memastikan kelangsungan kemitraan internasional," ujar Arif Firmansah, Sabtu (10/8/2024).
Diketahui, kegiatan penandatanganan catatan kesepahaman atau Record of Understanding (RoU) merupakan tindak lanjut dari hasil pemilihan sekolah atau madrasah.
Komponen pembentukan kemitraan sekolah, merupakan langkah awal bagi sekolah/madrasah yang baru saja terpilih dan bergabung kedalam Program. Komponen pembentukan kemitraan sekolah merupakan proses awal dalam membangun kemitraan antara sekolah Indonesia dan mitranya di Australia.
Konselor Hubungan Masyarakat, Kedutaan Besar Australia di Jakarta Chloe Ashbolt menyampaikan, keberhasilan Program BRIDGE berkontribusi pada hubungan bilateral Australia-Indonesia.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Kemitraan Berkelanjutan
"Kami ucapkan terima kasih kepada semuanya atas lancarnya proses kerjasama ini. Kami harap program berjalan lancar," ujar dia.
Direktur Kemitraan Asia Education Foundation, Lisa Hayman berharap sekolah yang berpartisipasi dapat membangun kemitraan berkelanjutan. Sehingga memungkinkan para guru yang berpartisipasi untuk memperluas dan menerapkan kompetensi pedagogis untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Pada prosesnya, proses seleksi dalam program tersebut dimulai sejak tahun 2023 lalu. Melalui proses seleksi yang kompetitif, BRIDGE memilih sepuluh sekolah baru di Indonesia untuk menjadi bagian dari Program angkatan 2024.
Setelah penandatanganan Catatan Kesepahaman, dua guru terpilih yang juga diumumkan dalam kesempatan ini akan mengikuti serangkaian dalam komponen Program Pembelajaran Profesional (PLP).
Advertisement