Mengenal Nikmatnya Sate Gebug, Kuliner Legendaris di Malang Sejak 1920

Sate Gebug dikenal sebagai salah satu kuliner legendaris yang ada di kota Malang. Pasalnya, tempat makan ini konon telah berdiri sejak tahun 1920.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 31 Agu 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2024, 16:00 WIB
sate gebug
Ilustrasi Gambar Sate Gebug Malang (Sumber: Merdeka)

Liputan6.com, Bandung - Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya tetapi juga memiliki kuliner yang beragam. Negara ini menawarkan banyak sekali pilihan makanan nikmat seperti rendang, rawon, gudeg, atau bahkan sate.

Makanan-makanan tersebut bahkan tidak hanya disukai oleh masyarakat Indonesia tetapi juga turis mancanegara. Salah satu makanan yang cukup populer di antara turis merupakan hidangan sate.

Sebagai informasi sate merupakan kuliner khas Indonesia yang sangat populer dan disukai banyak orang. Makanan ini terkenal dengan potongan daging kecil yang ditusuk dengan bambu atau lidi.

Kemudian makanannya dimasak dengan cara dibakar di atas arang dan terkenal dengan rasa yang khas karena memiliki bumbu yang menggunakan rempah-rempah nikmat. Makanan ini sering kali disajikan bersama lontong atau nasi.

Sementara itu, kehadiran sate sebagai kuliner nikmat di Indonesia sendiri mempunyai asal usul dan kisah yang cukup panjang. Kehadirannya tidak terlepas dari pengaruh sejumlah budaya sampai akhirnya memiliki sajiannya tersendiri.

Di Indonesia sate biasanya menggunakan daging ayam, kambing, atau bahkan sapi. Kemudian bumbu yang digunakannya juga bisa bervariasi tergantung dari jenis sate yang dipilih.

Adapun dalam artikel ini akan membahas salah satu kuliner sate nikmat dan legendaris yang ada di Malang. Tempat makan tersebut dikenal dengan nama “Sate Gebug” yang memiliki tampilan dan bumbu yang khas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal Sate Gebug

Ilustrasi Sate.
Ilustrasi Sate. Photo by Ali Burhan on Unsplash

Melansir dari situs resmi Kota Malang, Sate Gebug merupakan tempat makan yang dikenal legendaris. Pasalnya, tempat makan ini sudah berdiri sejak tahun 1920 dan telah dikelola dari generasi ke generasi.

Diketahui, nama tempat makan ini tidak terlepas dari proses pembuatan satenya yang unik. Sering kali pengunjung bisa mendengar adanya suara orang sedang “menggebuk-gebuk” sesuatu.

Suara tersebut berasal dari proses pembuatan sate yang dilakukan dengan cara menggebuk daging sapi pilihan. Kemudian dagingnya dibakar menggunakan api yang menyala dengan arang.

Proses pembakaran sate tersebut juga harus dilakukan secara konsisten untuk menghasilkan daging yang empuk.


Daya Tarik Sate Gebug

Ilustrasi Sate
Ilustrasi Sate (Photo by Nita Anggraeni Goenawan on Unsplash)

Sate Gebug mempunyai daya tarik pada sajian satenya yang berbeda dari sate lainnya. Makanan ini melalui proses yang menarik karena dibuat dengan cara digebug-gebug kemudian dibakar menggunakan arang.

Satu porsi satenya juga bersii daging yang tebal dan nikmat disantap bersama nasi hangat. Bumbu di tempat makan ini juga menggunakan bumbu yang khas karena masih menggunakan resep yang sama secara turun-temurun.

Diketahui rasa sate di tempat makan ini identik dengan bumbu rempah nikmat yang dipadu dengan sambal kecap. Selain itu Sate Gebug juga tidak hanya menawarkan menu sate tetapi juga ada menu-menu makanan lainnya.

Di antaranya hidangan soto, rawon, sop, tempe goreng, mendol, dan menu makanan lainnya. Harga makanan di Sate Gebug juga cukup terjangkau dan memiliki pilihan sate yang disesuaikan dengan selera misalnya sate berlemak atau sate tanpa lemak.


Lokasi dan Rute ke Sate Gebug

ilustrasi sate
Ilustrasi sate (Pexels/Samer Daboul)

Sate Gebug berada di lokasi yang sangat strategis karena tempat makannya berada di pinggir jalan. Selain itu tempat makan ini juga memiliki rating 4,3 dari total 1.169 oleh pengguna Google.

Lokasinya sendiri berada di Jl. Jenderal Basuki Rahmat, Klojen, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Tempatnya memiliki jam buka pukul 08.00 hingga 16.30 WIB dan buka setiap hari kecuali pada Jumat.

Pengunjung yang datang dari Alun-Alun Malang bisa menempuh perjalanan sekitar 1,7 km atau 5 menit perjalanan. Lokasinya bahkan sangat dekat dengan area Stadion Gajayana Malang karena berjarak sekitar 600 meter saja.

Sementara itu, wisatawan yang datang dari Stasiun Malang bisa menempuh jarak 1 km atau 3 menit perjalanan saja. Tempatnya juga mudah untuk ditemukan karena berada di pinggir jalan dan dekat dari lokasi penginapan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya