Liputan6.com, Surabaya - Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur (Jatim) Dewanti Rumpoko membeberkan lika-liku perjalanan menemukan pasangan yang cocok untuk Tri Rismaharini atau Risma pada Pilkada Jatim 2024.
Dewanti menuturkan, sebelum muncul nama KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans sempat ada nama mantan Wali Kota Malang periode 2018-2023 Sutiaji di dalam daftar nama potensial yang digodok di tingkat internal partai.
Baca Juga
"Seperti yang dibilang kemarin kami semua di DPD memberikan masukan, itu semua dicatat mulai alternatif A,B,CD,E antara lain nama Sutiaji," kata Dewanti, Jumat (30/8/2024).
Advertisement
Dewanti tidak tahu siapa yang mengusulkan nama Sutiaji masuk di dalam bursa bakal calon wakil gubernur yang akan dipasangkan dengan pasangan Risma.
"Saya tidak tahu siapa yang kasih masukan tetapi masukan jadi tidak apa-apa, karena dia juga dianggap tokoh," ujarnya.
Nama yang ada di DPD PDIP Jatim itu akhirnya dibawa ke DPP dan dilakukan beragam tahap pencermatan oleh para petinggi partai berlogo banteng bermoncong putih ini.
Hingga pada akhirnya muncul nama Gus Hans yang dinilai berkompeten untuk maju bersama mantan Wali Kota Surabaya di Pilkada Jawa Timur.
"Segala macam rekam jejak dilihat, dievaluasi, dan didiskusikan yang pada akhirnya turun ini," ucapnya.
PDI Perjuangan pun akhirnya mengusung pasangan Risma-Gus Hans sebagai kompetitor petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dari PKB.
Soal status Gus Hans yang merupakan kader Partai Golkar, Dewanti menyatakan di dalam dunia politik semuanya bisa terjadi dalam hitungan detik.
Pun demikian dengan beberapa bantahan dari Risma terkait pencalonannya di Pilkada Jawa Timur.
"Tidak salah, kalau dirasa dia pantas dan ada wadahnya kenapa tidak, itu kebebasan," ujarnya.
Risma Belum Kenal Dekat
Risma sendiri mengaku pasrah dengan keputusan DPD. Dia mengaku tidak terlalu kenal dengan Gus Hans.
“Saya tidak tahu. Itu bener diatur Gusti Allah. Kalau saya cocok, pak sekjen tidak cocok, Bu Mega tidak cocok, akhirnya saya pasrah. Detik terakhir baru jam 10 malam. Saya sebetulnya tidak kenal secara pribadi, tapi saya percaya Allah yang ngatur semua itu,” terangnya.
Risma mengakui beratnya menjadi cagub pada Pilkada Jatim 2024. Bukan karena lawan yang dihadapi adalah incumbent Khofifah, tapi tanggung jawabnya kepada rakyat.
""Karena bukan hanya tanggung jawab di dunia. Jadi wali kota saya disumpah, jadi menteri disumpah. Pertanggungjawabannya dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, karena saya disumpah dengan Alquran. Itu yang berat,” ujarnya, seperti dikutip akun PDIP Jatim, Kamis (29/8/2024).
Advertisement