Jangan Dianggap Sepele, Dampak Buruk Terlalu Sering Mengonsumsi Minuman Soda

Obesitas sendiri dapat menjadi pintu masuk bagi berbagai penyakit kronis lainnya, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung

oleh Panji Prayitno diperbarui 14 Sep 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2024, 11:00 WIB
Jangan Dianggap Sepele, Dampak Buruk Terlalu Sering Mengonsumsi Minuman Soda
Ilustrasi Mengonsumsi Minuman Bersoda Credit: pexels.com/Artem

Liputan6.com, Jakarta - Soda merupakan minuman yang sangat populer di kalangan masyarakat. Dengan rasa yang manis dan menyegarkan, banyak orang menjadikan soda sebagai pilihan minuman sehari-hari.

Sayangnya, di balik kenikmatan konsumsi minuman soda yang terlalu sering dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan. Meskipun banyak orang tahu bahwa soda tidak sehat, tidak sedikit yang tetap mengonsumsinya tanpa memikirkan efek jangka panjangnya.

Salah satu bahaya utama dari terlalu sering mengonsumsi soda adalah peningkatan risiko obesitas. Minuman ini mengandung kadar gula yang sangat tinggi, yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak di tubuh.

Menurut beberapa penelitian, minuman manis seperti soda adalah salah satu kontributor utama peningkatan berat badan, terutama ketika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup. Obesitas sendiri dapat menjadi pintu masuk bagi berbagai penyakit kronis lainnya, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Selain obesitas, konsumsi soda yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Kandungan gula yang tinggi dalam soda dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba.

Jika ini terjadi secara terus-menerus, tubuh akan mengalami resistensi insulin, yang kemudian berujung pada penyakit diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi soda setiap hari memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak mengonsumsinya sama sekali.

Bahaya soda tidak hanya terbatas pada penyakit kronis. Soda juga dapat merusak kesehatan gigi. Kandungan gula yang tinggi dalam soda dapat bereaksi dengan bakteri di mulut dan menghasilkan asam yang dapat merusak enamel gigi.

Selain itu, soda juga mengandung asam fosfat dan asam sitrat yang dapat mempercepat kerusakan enamel, sehingga gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan pembusukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lakukan Perubahan

Jika kebiasaan ini tidak diubah, bisa saja dalam jangka panjang menyebabkan masalah gigi yang serius. Lebih jauh lagi, minuman soda, terutama yang berkafein, juga dapat menyebabkan dehidrasi.

Meski terasa menyegarkan, soda tidak dapat menggantikan kebutuhan air dalam tubuh. Konsumsi kafein dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui urin, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi.

Padahal, tubuh yang terhidrasi dengan baik sangat penting untuk mendukung berbagai fungsi vital, seperti pencernaan, sirkulasi darah, dan menjaga keseimbangan suhu tubuh.

Mengingat berbagai bahaya yang ditimbulkan oleh konsumsi soda yang berlebihan, sangat penting bagi kita untuk mulai mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi minuman ini.

Ada banyak alternatif minuman yang lebih sehat, seperti air putih, teh herbal, atau jus buah tanpa tambahan gula. Dengan melakukan perubahan kecil dalam pola minum sehari-hari, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang dan terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan buruk mengonsumsi soda.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya