Ungkap Peran Perempuan, Pameran Parama Iswari Mahasakti Kraton Yogyakarta Digelar

Pameran akhir tahun kraton Yogyakarta bertema Parama Iswari Mahasakti Kraton Yogyakarta ini akan berlangsung hingga Januari 2025.

oleh Yanuar H diperbarui 10 Okt 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2024, 21:00 WIB
Pentas Pembukaan Pameran Parama Iswari Mahasakti Kraton Yogyakarta
Pameran akhir tahun kraton Yogyakarta bertema Parama Iswari Mahasakti Kraton Yogyakarta ini akan berlangsung Oktober tahun ini hingga Januari 2025 (Kraton Yogyakarta).

Liputan6.com, Yogyakarta - Bagi yang penasaran apa dan bagaimana peran perempuan di dalam kraton Yogyakarta dapat datang ke di Kagungan Dalem Komplek Kedhaton Museum Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ada pameran Parama Iswari Mahasakti Kraton Yogyakarta. Gubernur DIY Sultan HB X yang membuka acara mengatakan pameran ini dapat memberikan pesan mendalam kepada masyarakat tentang peran perempuan.

"Sesungguhnya, dalam luhurnya nilai budaya Jawa, kaum perempuan telah dianugerahi penghormatan. Memang kadang tak kasat mata, namun kuat terasa. Selayaknya embun pagi, yang menyejukkan bumi tanpa gegap gempita, peran perempuan terukir dalam halusnya narasi. Di sana, tak hanya kekuatan fisik yang diagungkan, melainkan pancaran kebijaksanaan, kecerdasan, dan kelembutan hati," katanya Sabtu 5 Oktober 2024.

Sebelum acara pembukaan pameran panitia telah menggelar pentas wayang wong mulai dari tanggal 1,2,4 dan 5 Oktober. Sultan mengatakan pementasan wayang orang menambah warna dalam pameran tersebut. "Oleh karenanya, melalui momentum Pameran Temporer Akhir Tahun dengan tajuk "Parama Iswari" Mahasakti Kraton Yogyakarta, yang kian berwarna dengan pementasan “Wayang Wong Darmadewa Darmadewi” pada malam ini, saya mengingatkan kembali esensi kesetaraan perempuan," katanya.

Sultan mengapresiasi kepada seluruh pihak atas terlaksananya pameran Parama Iswari Mahasakti Kraton Yogyakarta, yang berlangsung dari 6 Oktober 2024 hingga 26 Januari 2025, di Kagungan Dalem Kedhaton Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sultan mengingatkan dengan semangat kesetaraan yang dihembuskan dari Kraton Yogyakarta, semoga kaum perempuan Indonesia dapat berperan aktif. "Tentu agar senantiasa berdaya, dalam turut membangun Indonesia yang maju, sejahtera, dan berkeadilan," katanya.

Sultan mengatakan dalam ranah sejarah Keraton Yogyakarta, gelar srikandi, disematkan kepada Raden Ayu Djajaningrat dan para prajurit perempuan, yang mengabdi di Keraton. Bahkan sejarawan Peter Carey, menggambarkannya sebagai srikandi kedaton, prajurit yang setia berada di sekitar Sultan di Prabayeksa, ketika Yogyakarta runtuh karena serangan Inggris.

"Di tengah kekacauan itu, justru para perempuan ini, yang menunjukkan keberanian luar biasa. Sementara, para pangeran memilih bersembunyi, dan mencari perlindungan, dengan melarikan diri ke desa-desa terdekat. Fenomena ini, sebagaimana tercatat dalam Babad Bedhahing Ngayogyakarta, menguak ironi konsep "perkasa" yang selama ini disematkan pada laki-laki Jawa," katanya.

Sultan mengatakan pada saat genting seperti waktu itu perempuan hadir menggantikan peran laki laki. Sehingga melalui pameran ini para pengunjung akan mendapatkan informasi tentang pentingnya peran perempuan dalam kraton Yogyakarta mulai dari HB 1 hingga saat ini. "Pada saat genting tersebut, perempuan mampu menggantikan peran maskulinitas, mengubah pandangan masyarakat Jawa, terhadap kedudukan mereka, terutama pasca-Perang Jawa tahun 1825-1830," katanya.

Para pengunjung bisa menikmati pameran Parama Iswari Mahasakti Kraton Yogyakarta ini mulai 6 Oktober 2024 hingga 26 Januari 2025 di Kompleks Kedhaton, Keraton Yogyakarta dengan waktu kunjungan: 08.30 – 14.30 WIB.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya