Smelter PT Monokem Surya Meledak Sebabkan 2 Orang Tewas dengan Luka Bakar di Sekujur Tubuh

Smelter titanium milik PT Monokem Surya yang ada di Kabupaten Karawang Jabar meledak menyebabkan dua pekerja meninggal dunia.

oleh Tim Regional diperbarui 19 Des 2024, 10:53 WIB
Diterbitkan 19 Des 2024, 10:53 WIB
Ilustrasi ledakan (pixabay)
Ilustrasi ledakan (pixabay)

 

Liputan6.com, Kerawang - Smelter titanium milik PT Monokem Surya yang ada di Kabupaten Karawang Jabar meledak menyebabkan dua pekerja meninggal dunia. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengawas Ketenagakerjaan Wilayah 2 Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Barat dan pihak kepolisian masih menyelidiki terjadinya peristiwa ledakan itu.

Kasi Humas Polres Karawang Ipda Solikhin, Kamis (19/12/2024) mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai terjadinya ledakan smelter di PT Monokem Surya pada Senin (16/12/2024) kemarin.   

Setelah kejadian, pihaknya langsung melakukan pengecekan di lokasi dan memintai keterangan sejumlah saksi.

"Kami masih melakukan penyelidikan untuk mencari penyebab terjadinya ledakan yang mengakibatkan dua kerja meninggal dunia," katanya. 

Sementara itu, sesuai dengan keterangan yang dirilis UPTD Pengawas Ketenagakerjaan Wilayah 2 Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Barat, kecelakaan kerja di PT Monokem Surya yang mengakibatkan dua pekerja meninggal terjadi pada Senin (16/12).   

Kedua pekerja itu meninggal dunia akibat luka bakar di sekujur tubuhnya. Sedangkan satu pekerja lainnya mengalami luka bakar.

Ketiga pekerja yang menjadi korban ledakan di tempatnya bekerja itu dinyatakan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk bekerja di bagian produksi titanium slag.

 

Kronologi Kejadian

Pada saat itu, tim produksi non-zircon melakukan proses pengeluaran bahan titanium normal seperti biasa. Bahan titanium ini ditampung ke dalam sebuah troli penampung. Selanjutnya troli titanium digeser/ditarik ke area penyiraman air pendingin yang berjarak sekitar 30 meter dari lokasi pengeluaran bahan titanium (lancing).

Setelah proses penyiraman dirasa cukup dingin, kepala regu saat itu Henda Wardiman mulai bersiap untuk mengeluarkan titanium dari troli. Kasyanto dan Lutfi bertugas untuk memasang seling baja ke alat bantu yang akan mengangkat titanium.

Hendra kemudian mengoperasikan remot hoist yang akan mengangkat titanium. Tapi baru saja titanium terangkat beberapa centimeter, terjadi ledakan yang bersumber dari bahan titanium di dalam troli.

Kepala UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah II Disnakertrans Provinsi Jawa Barat, Ponco Widodo mengatakan, hingga saat ini penyebab kebakaran masih belum diketahui. Pihaknya masih melakukan penelusuran. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya