UBL Wakili Indonesia dalam Proyek Stasiun Luar Angkasa di Bulan

Proyek bertajuk International Lunar Research Station ini melibatkan berbagai negara dan ditargetkan rampung pada 2030.

oleh Ardi Munthe diperbarui 01 Feb 2025, 18:30 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2025, 18:30 WIB
Peneliti dari Pusat Studi Mekatronika dan Otomatisasi UBL, Riza Muhida. Foto : (Istimewa).
Peneliti dari Pusat Studi Mekatronika dan Otomatisasi UBL, Riza Muhida. Foto : (Istimewa).... Selengkapnya

Liputan6.com, Lampung - Universitas Bandar Lampung (UBL) menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dalam proyek pembangunan stasiun luar angkasa di Bulan yang digagas oleh China National Space Administration (CNSA). Proyek bertajuk International Lunar Research Station ini melibatkan berbagai negara dan ditargetkan rampung pada 2030.

Dua peneliti dari Pusat Studi Mekatronika dan Otomatisasi UBL, Riza Muhida dan Muhammad Riza, turut serta dalam proyek ini. Menurut Riza Muhida, proyek ini bertujuan untuk membangun ekosistem fungsional yang mendukung kehidupan di Bulan.

"China mengajak berbagai negara untuk berkolaborasi dalam eksplorasi Bulan, termasuk Indonesia. UBL terpilih sebagai perwakilan, dan saya diundang untuk berkontribusi dalam proyek ini," kata Riza, Sabtu (1/2/2025).

Riza menjelaskan bahwa bulan merupakan milik masyarakat internasional, sehingga proyek ini melibatkan berbagai negara seperti Jepang, Korea, Indonesia, hingga Rusia. Dalam kerja sama ini, Indonesia akan berperan dalam pengembangan satu unit satelit yang akan beroperasi di Bulan.

"Saat ini kami diminta untuk mempresentasikan perkembangan teknologi satelit di Indonesia. Selain itu, beberapa alumni UBL juga akan dilibatkan dalam proses pembuatan satelit yang nantinya akan dikirim ke China sebelum diluncurkan," jelasnya.

Dalam proyek ini, UBL juga berencana mengusulkan pengembangan ekosistem kehidupan di bulan, termasuk teknologi pertanian berbasis luar angkasa.

"Kami optimistis karena China tidak hanya mendukung dari segi pendanaan peluncuran, tetapi juga dalam proses pembuatan satelit. Sebelumnya, kami pernah mengembangkan eksperimen pertanian di luar angkasa, seperti penciptaan cahaya matahari buatan dan sistem pertanian dalam boks tertutup. Kami ingin menguji apakah tanaman seperti padi dan kedelai bisa tumbuh di luar angkasa," tutup Riza.

Proyek ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Indonesia dalam berpartisipasi lebih jauh dalam eksplorasi luar angkasa di masa depan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya