Pemeran Video Viral Asusila Guru SD di Jember Klarifikasi: Minta Maaf dan Klaim Jadi Korban Penipuan

Sosok perempuan muda yang diduga menjadi pemeran video asusila akhirnya membuat video klarifikasi. Kasus ini viral karena dinarasikan video asusila tersebut diperankan seorang guru SD yang mengajar di salah satu sekolah negeri yang ada di Jember.

oleh Hermawan Arifianto Diperbarui 27 Feb 2025, 12:56 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 12:55 WIB
Salsa pemeren vidieo asusila di Jember membuat pernyataan dan meminta maaf di media sosial (Istimewa)
Salsa pemeran vidieo asusila di Jember membuat pernyataan dan meminta maaf di media sosial (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jember - Sosok perempuan muda yang diduga menjadi pemeran video asusila akhirnya membuat video klarifikasi. Kasus ini viral karena dinarasikan video asusila tersebut diperankan seorang guru SD yang mengajar di salah satu sekolah negeri yang ada di Jember.

Perempuan yang disebut bernama Salsa itu membuat video klarifikasi di akun tiktok pribadinya pada Rabu (26/2/2025) sekitar pukul 20:00 WIB. Dalam video klarifikasinya, ia mengaku sangat menyesal dan memohon maaf kepada masyarakat atas video asusila dirinya yang tersebar di media sosial. Ia terutama memohon maaf kepada instansi yang dirugikan atas tersebarnya video asusila tersebut. “Saya mohon maaf yang sebesar-bearnya kepada pihak yang dirugikan atas kasus saya. Saya tidak akan melibatkan instansi manapun, untuk kebaikan bersama. Saya merasa bersalah dan sangat menyesal atas kejadian ini,” ujarnya.

Salsa mengaku, terjadinya video asusila tersebut karena ia ditipu oleh seseorang yang baru ia kenal di media sosial. Ia kemudian membuat video pribadi yang hanya dikirimkan kepada orang tersebut. Namun sayangnya, video pribadi tersebut disebarkan oleh orang yang baru ia kenal. “Saya tertipu oleh seseorang di media sosial dan chat pribadi saya di sebarluaskan dan diperjualbelikan. Saya tidak bisa mengontrol hal itu,” papar Salsa.

Imbas dari kejadian tersebut, perempuan yang mengaku masih kuliah di salah satu kampus tersebut, telah mengundurkan diri dari SD tempat ia mengajar. “Dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun saya mengundurkan diri sebagai guru bantu dan bukan bagian dari instansi manapun sejak 7 Februari 2025. Sebelum ini saya adalah mahasisiwi pertengahan yang mencoba mencari pengalaman dan pengembangan pengetahuan saya dengan mengajar,” ujarnya. 

Perempuan ini juga mengaku, video tersebut ia rekam tanpa sepengetahuan keluarga atau orang terdekatnya. “Kelalaian dan kekhilafan ini murni kesalahan saya. Yang jelas tidak ada orang sekitar saya yang akan membiarkan ini bisa terjadi. Ini murni kebodohan saya,” paparnya. 

Bukan ASN Atau Honorer

Salsa berharap, peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran bagi banyak orang, untuk lebih berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan di media sosial. “Ini pelajaran berharga bagi saya dan semoga bisa menjadi pembelajaran bagi teman-teman untuk lebih waspada. Cukup kejadian ini berhenti kepada saya. Dan saya sangat jauh dari cerminan seorang guru,” tuturnya.

Sambil menahan tangis, Salsa juga memohon masyarakat untuk tidak menyerang keluarga, orang-orang terdekat maupun instansi tempat ia bernaung atau pernah bernaung. “Saya mohon jangan menyerang keluarga saya, teman-teman saya, dan instansi yang ada kaitannya dengan saya sebelumnya. Saya juga menegaskan, akun tiktok dan IG saya hanya satu, ini saja. Yang lain adalah akun palsu yang memanfaatkan kejadian ini,” tegasnya. 

Salsa juga berharap, bisa kembali menjalani hidup normal seperti sebelumnya. Dan berjanji untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. “Saya hanya ingin kehidupan saya bisa terus berlanjut dan menjalani keseharian saya dengan normal kembali. Terima kasih kepada keluarga dan teman-teman saya yang masih menguatkan saya,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Jember, Hadi Mulyono membenarkan sosok perempuan muda yang ada dalam video viral asusila tersebut sempat mengajar di salah satu sekolah dasar negeri yang ada di salah satu kecamatan di kawasan Jember bagian selatan. “Tapi bukan guru ASN ataupun honorer. Murni magang di sekolah, tidak ada SK dari bupati,” tegas Hadi.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya