Liputan6.com, Yogyakarta - Momen Lebaran bagi sebagian orang akan menghadapi pertanyaan seperti pencapaian pendidikan ataupun karir, kehidupan pribadi hingga soal perubahan fisik yang terkadang membuat tidak nyaman bahkan stres. Pertanyaan basa basi saat Lebaran menurut Psikolog Career and Student Development Unit (CSDU) FEB UGM, Anisa Yuliandri mengatakan berdasarkan teori Cognitive Appraisal dari Lazarus dan Folkman, stres merupakan respons otomatis terhadap suatu situasi dan bergantung pada bagaimana individu menilai peristiwa tersebut sebagai ancaman, tekanan, atau sesuatu yang netral.
“Jika kita menganggap pertanyaan basa-basi sebagai bentuk tekanan, maka tubuh dan pikiran akan bereaksi dengan stress sehingga mengubah cara pandang terhadap pertanyaan ini bisa menjadi langkah awal untuk menghadapinya dengan lebih santai,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Menurutnya hasil penelitian dari Qudsy (2020) menunjukkan bahwa tekanan sosial berdampak secara signifikan pada kesehatan mental, kalau tidak dikelola dengan baik, dapat memicu kecemasan, stres, hingga menurunkan rasa percaya diri. Namun, kalau disikapi secara positif, tekanan sosial justru bisa menjadi motivasi untuk berkembang.
Advertisement
Baca Juga
Tips Menjawab Pertanyaan Basa-basi Saat Lebaran
- 5 Pertanyaan Basa-Basi Paling Mengganggu Abad Ini, Pernah Mengalami?
Arab Saudi Punya Manarah Robot, Inovasi AI untuk Jawab Pertanyaan Jemaah di Masjidil Haram
Anisa memberikan tips bijak menghadapi pertanyaan basa basi saat Lebaran ini, salah satunya adalah dengan berkomunikasi secara asertif yaitu menyampaikan suatu hak tanpa menyinggung orang lain. Lalu, menanggapinya dengan santai dan humor agar menjadi solusi supaya obrolan tetap ringan dan nyaman.
“Jika sudah mulai merasa tidak nyaman, coba alihkan pembicaraan ke topik lain. Yang paling penting adalah jangan terlalu dipikirkan. Jika mulai merasa terganggu, cobalah untuk tarik napas dalam dalam dan tenangkan diri. Kalau perlu, tidak ada salahnya untuk bersikap jujur dan terbuka untuk membuatmu lebih nyaman,” paparnya.
Anisa memberikan saran saat menghadapi momen itu menjalaninya dengan santai tanpa terbawa perasaan. Jangan membiarkan perkataan orang lain membuat diri merasa tidak cukup baik, karena terkadang orang lain menyampaikan pertanyaan hanya sekedar basa-basi tanpa memiliki maksud tertentu. “Ingat, setiap orang memiliki perjalanan hidupnya sendiri. Tidak ada yang perlu dikejar hanya karena ekspektasi sosial,” pesannya.
Namun jika pertanyaan basa basi saat Lebaran itu muncul dan masih mengganggu atau membebani, Anisa mengingatkan agar jangan pernah merasa sendirian. Sebab, FEB UGM menyediakan fasilitas layanan kesehatan mental melalui CSDU yang memberikan layanan konsultasi gratis dengan profesional yang selalu siap membantu. Selain itu, FEB juga memiliki Peer Support yaitu teman sebaya yang bisa diajak berbagi cerita dan mencari solusi bersama.