Liputan6.com, Makkah - Arab Saudi melalui Presiden Urusan Keagamaan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Sheikh Dr. Abdulrahman Al-Sudais, meluncurkan robot berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan terbaru, "Manarah Robot." Robot ini dirancang untuk menjawab pertanyaan para pengunjung Masjidil Haram dalam berbagai bahasa.
Mengutip dari laman spa.gov, Selasa (11/3/2025), disebutkan bahwa inisiatif ini sejalan dengan transformasi digital dan pemanfaatan teknologi modern guna meningkatkan pengalaman ibadah dan kunjungan di Masjidil Haram. Selain itu, juga bertujuan untuk menyampaikan pesan moderat dari Dua Masjid Suci kepada dunia dalam berbagai bahasa.
Advertisement
Baca Juga
Dr. Al-Sudais menekankan bahwa kepresidenan telah memberikan perhatian besar dalam meningkatkan dan memperluas area yang dikhususkan untuk menjawab pertanyaan pengunjung di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, terutama selama bulan suci Ramadan.
Advertisement
Upaya ini, Dr. Al-Sudais menambahkan, dilakukan untuk menyediakan layanan keagamaan dengan standar tinggi serta meningkatkan kualitas pelayanan demi mengakomodasi jutaan jemaah dan pengunjung.
Ia juga menegaskan bahwa robot (Manarah Robot) tersebut berfungsi sebagai alat inovatif berbasis AI untuk memperkaya pengalaman pengunjung, mewakili model AI canggih dan mutakhir yang dirancang untuk menanggapi pertanyaan dari para jemaah dan pengunjung Dua Masjid Suci.
"Robot tersebut dirancang khusus untuk presidensi Urusan Agama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sebagai referensi pintar bertenaga AI untuk menjawab pertanyaan agama dan hukum melalui basis data yang komprehensif dan teratur," tutur Dr. Al-Sudais.
Dr. Al-Sudais mencatat bahwa Manarah Robot hadir sebagai alat inovatif berbasis AI yang dirancang untuk memperkaya pengalaman para pengunjung. Teknologi ini memungkinkan robot untuk memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan keagamaan dan hukum Islam melalui basis data yang komprehensif dan terstruktur.
Selain itu, Dr. Al-Sudais menyebut bahwa robot ini juga memungkinkan komunikasi langsung dengan ulama melalui panggilan video apabila pertanyaan yang diajukan belum tersedia dalam basis data yang ada.
Dengan kehadiran teknologi ini, diharapkan pengalaman ibadah dan kunjungan di Masjidil Haram semakin optimal bagi para jemaah dari seluruh dunia.