Felda Bakal Miliki Saham Pengendali di Eagle Plantations

Pengambilalihan saham Eagle High Plantations oleh Felda Global Ventures dapat kurangi biaya operasional.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Jun 2015, 12:39 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2015, 12:39 WIB
Kelapa Sawit 2
(FOTO:Antara)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perusahaan Malaysia, Felda Global Ventures Holdings Bhd mempertimbangkan menjadi saham pengendali di PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) setelah membeli 37 persen saham senilai US$ 680 juta atau sekitar Rp 9,06 triliun.

Perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar ketiga di dunia ini berencana mengambil alih saham Eagle High Plantations dengan membayar sekitar 30 persen saham dalam bentuk tunai. Selain itu, menerbitkan saham baru untuk sisanya 7 persen.

Kesepakatan itu dilakukan untuk menggabungkan kemampuan hilir Felda dengan lahan milik PT Eagle High Plantations Tbk. Hal itu guna mengurangi biaya operasional.

"Ini adalah sesuatu yang kita berpikir tentang saat ini. Mayoritas saham pengendali," ujar Mohd Emir Mavanis Abdullah, Chief Executive Felda Global Ventures Holdings, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (17/6/2015).

Felda telah mengumumkan niatnya membeli saham PT Eagle High Plantations Tbk. Namun analis mengatakan harga yang diajukan terlalu tinggi. Awal pekan ini, seorang anggota parlemen oposisi Malaysia mendesak untuk membatalkan rencana itu setelah saham Felda turun 11 persen ke rekor terendah.
Saham Felda pun menguat terbatas pada Selasa 16 Juni 2015 setelah diperdagangkan 3 persen lebih tinggi menjadi 1,7 ringgit per saham.

Mohd Emir menambahkan, Felda juga menghitung dana pensiun negara Malaysia dan Pilgrim Dana sebagai pemegang saham utama. Pihaknya juga berharap dapat menjual operasi hilir Kanada dalam satu hingga dua bulan.

"Kami sudah mendapat beberapa penawar, saya tidak bisa mengungkapkan siapa mereka. Ini adalah untuk kepentingan Felda melakukan divestasi non-performing and non-care assets," kata Mohd Emir.

PT Eagle High Plantations Tbk memiliki total kepemilikan lahan sebesar 425.000 hektar. Lahan itu berlokasi di Kalimantan sebanyak 67 persen, 9 persen di Papua, dan 19 persen di Sulawesi, serta 5 persen di Sumatra.

Terdapat perkebunan seluas sekitar 152.000 hektar dengan 76 persen wilayah perkebunan yang sudah menghasilkan, dan 24 persen sisanya merupakan kawasan yang belum menghasilkan. Umur rata-rata tanaman yang sudah menghasilkan adalah 8 tahun. Meski melepas kepemilikan sahamnya, grup Rajawali masih tetap memegang kendali manajemen PT Eagle High Plantation Tbk.

Berdasarkan data RTI, kepemilikan saham BWPT pada Mei 2015 antara lain PT Rajawali Capital International sebesar 65,54 persen dan publik kurang lima persen sebesar 34,43 persen. Usai melepas sebagian saham BWPT, Grup Rajawali masih memiliki sekitar 28 persen saham BWPT. (Ahm/)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya