Produktivitas Meningkat, Laba Eagle High Plantations Naik pada 2024

PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 01 Mar 2025, 17:03 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2025, 17:03 WIB
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT)
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), salah satu perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit di Indonesia mengumumkan laporan keuangan tahun buku 2024. (Foto: BWPT)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), salah satu perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit di Indonesia mengumumkan laporan keuangan tahun buku 2024.

Meskipun industri sawit dihadapkan pada kondisi perubahan iklim dan dampak fenomena El-nino yang mempengaruhi produksi sawit di Indonesia, BWPT terbukti berhasil mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan double-digit yang stabil.

BWPT konsisten mencatatkan pendapatan di atas Rp 4 triliun, laba bersih dan EBITDA meningkat double-digit year-on-year (yoy) yaitu sebesar 70% dan 26%. Kinerja positif ini terutama didorong oleh keberhasilan BWPT dalam menerapkan sejumlah langkah strategis dan operasional yang semakin efektif sehingga berhasil meningkatkan efisiensi pada beban operasional Perseroan.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi, Sabtu (1/3/2025), pendapatan tahun buku 2024 tercatat sebesar Rp 4,3 triliun. Pendapatan itu naik 2,33% dibandingkan pendapatan 2023 yang tercatat sebesar Rp 4,2 triliun.

Sementara pendapatan naik, perseroan berhasil memangkas beban pokok penjualan menjadi Rp 3,05 triliun pada 2024 dibanding Rp 3,15 triliun pada 2023. Alhasil, perseroan membukukan laba kotor Rp 1,25 triliun pada 2024. Naik dibanding laba kotor 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,06 triliun.

Pada 2024, perseroan membukukan beban usaha Rp 327,92 miliar. Bersamaan dengan itu, beban lain-lain bersih tercatat sebesar Rp 460,4 miliar.

Laba Eagle High Plantations Naik 46,99% pada 2024

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 260,21 miliar. Laba itu naik 46,99% dibandingkan laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 177 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar pada 2024 naik menjadi Rp 8,36 dari sebelumnya Rp 5,68 per saham.

"Kami optimis dengan prospek Perseroan di masa depan. Tahun depan kami akan terus fokus pada growth, penambahan pabrik baru dan Kernel Crushing Plant yang kami targetkan dapat beroperasi dalam 12 sampai 18 bulan ke depan," ujar Direktur Utama PT Eagle High Plantations Tbk, Henderi dalam keterangan resmi.

 

Aset Perseroan

PT Eagle High Plantations Tbk
Ilustrasi industri kelapa sawit CPO.... Selengkapnya

Sementara itu, aset perseroan hingga 31 Desember 2024 naik menjadi Rp 9,79 triliun dibandingkan aset pada akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp 10,18 triliun. Liabilitas pada 2024 turun menjadi Rp 7,34 triliun dibandingkan liabilitas 2023 yang tercatat sebesar Rp 7,99 triliun.

Sementara ekuitas pada 2024 naik menjadi Rp 2,45 triliun dibanding akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,19 triliun. Sepanjang 2024, BWPT fokus untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas operasional. Hasilnya, produktivitas tanaman (FFB Yield) meningkat sebesar 8% yoy.

Di samping itu, BWPT juga semakin memaksimalkan produktivitas pabrik di mana Oil Extraction Rate (OER) saat ini yang telah mencapai 23,6% dan Kernel Extraction Rate (KER) mencapai 4,4%. Di samping itu, BWPT terus menunjukkan komitmennya dalam mempercepat ekspansi melalui strategi alokasi belanja modal (CAPEX) yang lebih besar untuk implementasi mekanisasi dan digitalisasi.

Langkah ini diambil sebagai respon terhadap hasil positif yang telah terbukti dalam peningkatan produktivitas, penguatan kontrol manajemen, dan efisiensi operasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, penerapan mekanisasi dan digitalisasi telah membawa dampak signifikan bagi operasional perusahaan, memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi serta pengambilan keputusan yang lebih akurat dan cepat.

Melihat keberhasilan ini, BWPT semakin memperkuat investasi di bidang teknologi guna mendukung pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan kompetitif. Perseroan percaya dengan semakin mempercepat adopsi mekanisasi dan digitalisasi, Perseroan dapat terus meningkatkan daya saing dan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi para pemangku kepentingan.

"Investasi ini sejalan dengan visi kami untuk menciptakan operasional yang lebih efisien dan berbasis teknologi guna menghadapi tantangan industri di masa depan," tambah Henderi.

Kinerja hingga September 2024

Direktur Utama dan CEO PT Eagle High Plantations Henderi Djunaidi (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)
Direktur Utama dan CEO PT Eagle High Plantations Henderi Djunaidi (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) telah menerbitkan Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 185 miliar, meningkat sebesar 78% year-on-year (yoy). Capaian ini bahkan telah melampaui pencapaian laba bersih BWPT sepanjang tahun 2023.

Raihan tersebut ditopang sejumlah strategi yang dilakukan perseroan. Salah satunya upaya menurunkan pinjaman bank secara konsisten oleh perseroan, sehingga mendorong terjadinya penurunan beban bunga pinjaman sebesar 16% yoy.

Konsistensi Eagle High Plantations juga terlihat melalui peningkatan EBITDA pada setiap kuartalnya. Pada kuartal III 2024, EBITDA tumbuh 10% yoy, meningkat dari Rp 840 miliar per September 2023 menjadi Rp 924 miliar per September 2024.

"BWPT berhasil menerapkan strategi yang tepat dalam menghadapi kondisi yang menantang hingga Kuartal III tahun 2024 ini. Hal ini lantaran BWPT menerapkan strategi 3 pilar yaitu produktivitas, efisiensi dan profitabilitas sehingga laba bersih terus meningkat sampai pada posisi saat ini," kata Direktur Utama BWPT, Henderi Djunaidi dalam keterangan resmi, Rabu (30/10/2024).

Perseroan juga fokus untuk menjaga profitabilitas Perusahaan dengan cara melakukan pembelian buah luar secara selektif.

BWPT fokus pada kualitas dan harga buah sehingga pembelian buah luar per September 2024 hanya sebesar 28% dari total pembelian buah periode yang sama tahun sebelumnya. Harga buah luar tahun 2024 naik sebesar 25% dibandingkan tahun 2023.

Peningkatan Produksi

Direktur Utama dan CEO PT Eagle High Plantations Henderi Djunaidi (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)
Direktur Utama dan CEO PT Eagle High Plantations Henderi Djunaidi (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Langkah strategis tersebut berhasil meningkatkan efisiensi biaya operasional Perusahaan. Di mana beban pokok penjualan turun sebesar 16% yoy sehingga BWPT berhasil mencatatkan pertumbuhan laba kotor sebesar 15% yoy.

Pendapatan BWPT selama 9 bulan di tahun 2024 ini juga sedikit terkoreksi karena adanya pengurangan 1 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menjadi 7 PKS dan tingkat pembelian buah luar tahun ini juga menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

"Peningkatan produksi akan dirasakan pada kuartal IV 2024, mengingat adanya keterlambatan musim hujan di tahun ini. Namun, pendapatan selama satu tahun diprediksi dapat melampaui target yang telah ditetapkan dan didukung oleh tingkat Oil Extraction Rate (OER) yang saat ini telah mencapai 23,6%," kata Henderi.

Faktor utama lainnya yang turut berkontribusi pada penurunan beban pokok penjualan adalah penurunan harga pupuk yang signifikan pada tahun 2024 dan efisiensi dari biaya pemeliharaan kebun. BWPT sendiri telah selesai melakukan pemeliharaan secara intensif pada periode sebelumnya sehingga biaya pemeliharaan ke depan jauh lebih efisien, apalagi didukung oleh sistem digitalisasi dan mekanisasi yang telah diimplementasikan di seluruh kegiatan operasional Perusahaan.

 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya