Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menawarkan obligasi atau surat utang tahap I tahun 2015 senilai Rp 7 triliun. Obligasi ini termasuk penawaran obligasi dengan mekanisme berkelanjutan senilai Rp 12 triliun.
Perseroan menawarkan obligasi sebanyak empat seri dengan kupon bunga 9,9 persen-11 persen. Penawaran obligasi itu antara lain untuk seri A sebanyak Rp 2,2 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,925 persen. Obligasi ini berjangka waktu 7 tahun.
Kedua, obligasi seri B ditawarkan sebanyak Rp 2,1 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25 persen berjangka waktu 10 tahun. Demikian mengutip dari prospektus yang diterbitkan, Rabu (17/6/2015).
Advertisement
Ketiga, perseroan menawarkan obligasi seri C sebanyak Rp 1,2 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,60 persen. Jangka waktu obligasinya 15 tahun. Keempat, obligasi seri D sebesar Rp 1,5 triliun dengan tingkat bunga tetap 11 persen berjangka waktu 30 tahun.
Obligasi tersebut ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada 23 September 2015.
Dana hasil penawaran obligasi digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan merger serta akuisisi.
Obligasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk telah mendapatkan peringkat id AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Untuk menawarkan obligasi, perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Securities Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Sedangkan PT Bank Permata bertindak sebagai wali amanat.
Jadwal penawaran obligasi itu antara lain pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 16 Juni 2015. Masa penawaran 17 dan 18 Juni 2015. Penjatahan dilakukan pada 19 Juni 2015, distribusi obligasi secara elektronik pada 23 Juni 2015, dan pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Juni 2015. (Ahm/)