Liputan6.com, Jakarta - Harapan daya beli masyarakat lebih kuat seiring ada perbaikan makro ekonomi dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memberikan sentimen positif untuk PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Analis PT Samuel Sekuritas Marlene Tanumihardja melihat inventory management lebih baik akan mendorong prospek fundamental perusahaan lebih kuat. Ia memperkirakan inventory days hanya 160 hari pada 2016 dengan didukung oleh nilai tukar rupiah menguat.
Kinerja perseroan diperkirakan lebih baik juga didukung dari sejumlah strategi efisiensi yang dilakukan perseroan. Strategi itu antara lain pengurangan jam lembur, jadwal lebih baik, dan beban bunga menurun seiring komitmen perseroan mengurangi penerbitan obligasi.
Advertisement
Pada tahun lalu, perseroan mencatatkan laba bersih turun signifikan menjadi Rp 37 miliar dari periode 2014 sebesar Rp 79 miliar. Namun penjualan naik tipis 8,6 persen menjadi Rp 12,8 triliun.
Baca Juga
Marlene melihat sasaran pasar perseroan untuk kelas menengah ke atas tepat membuat kinerja perusahaan lebih tahan terhadap volatilitas ekonomi.
Hal ini dilihat dari segmen penjualan ritel mencatatkan pertumbuhan penjualan tertinggi sepanjang 2015.
Marlene menuturkan, perseroan juga ikut tren bisnis e-commerce di Indonesia dengan meluncurkan mapemall.com. Langkah itu juga menjadi katalis positif bagi perseroan. Selain itu, kontribusi penjualan terbesar di Jawa diharapkan juga akan mendukung kinerja seiring lebih tahan terhadap harga komoditas.
Namun ada sejumlah risiko perlu dicermati seperti perbaikan ekonomi lebih lambat dari harapan. Kedua, kompetisi ketat seiring peritel asing gencar masuk ke Indonesia.
Dengan melihat kondisi, Marlemen merekomendasikan beli dengan target harga Rp 5.800 per saham. Hal itu mencerminkan price earning ratio (PE) 31,2 kali dengan price book value 2,9 kali.
Pada perdagangan saham Rabu 6 April 2016, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk berada di level Rp 4.675 per saham. (Ahm/Ndw)