Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melepas 20 persen saham PT Dairi Prima Mineral kepada PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Nilai pelepasan saham tersebut sekitar US$ 57,30 juta atau sekitar Rp 790,59 miliar (asumsi rupiah 13.795 per dolar Amerika Serikat).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (1/3/2018), PT Aneka Tambang Tbk menandatangani perjanjian pelepasan kepemilikan saham PT Dairi Mineral pada 29 Desember 2017. Perseroan melepas 20.000 lembar saham seri A dan 33.580.928 lembar saham seri.
Pelepasan saham itu mewakili 20 persen atas seluruh saham perseroan yang ditempatkan dan disetor dalam PT Dairi Prima Mineral.Adapun PT Bumi Resources Mineral Tbk bukan merupakan pihak terafiliasi perseroan.
Advertisement
Baca Juga
Oleh karena itu, transaksi dimaksud bukan merupakan transaksi afilitasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1 tentang transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu.
"Penandatanganan perjanjian itu tidak memiliki dampak atas kegiatan operasional, hukum, maupun kelangsungan usaha Perseroan secara signifikan. Transaksi itu akan meningkatkan akun penghasilan lainnya pada laporan keuangan Perseroan tahun 2017," kata SVP Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk Aprilandi H. Setia.
Perseroan menyatakan, pelepasan saham tersebut juga untuk fokus pada pengembangan bisnis inti dan memperkuat posisi keuangan. PT Dairi Prima Mineral merupakan entitas pertambangan patungan dengan kepemilikan Antam sebesar 20 persen dengan komoditas inti berupa seng dan timbal.
Selain itu, saat ini PT Aneka Tambang Tbk sedang mengerjakan proyek pembangunan pabrik feronikel haltim (P3FH) berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) yang akan memasuki commissioning pada awal 2019. Perseroan juga fokus membangun pabrik smelter grade alumina refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat yang bekerja sama dengan PT Inalum (Persero).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Selanjutnya
PT Aneka Tambang juga menandatangani nota kesepahaman dalam kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Jepang melalui produk logam emas batangan gold kilo bar (produk emas batangan 1 kg).
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk Arie Prabowo Ariotedjo menandatangani nota kesepahaman dengan Presiden Direktur MKK Co Ltd Akitaka Morita pada 27 Februari 2018.
"Bagi Antam, kerja sama jual beli ini akan memperkuat profil Perusahaan sebagai produsen emas terkemuka Indonesia. Dari sisi penjualan, menunjukkan adanya kepercayaan dan pengakuan dari dunia internasional kepada produk emas Aneka Tambang. Dari sisi pembelian akan memperkuat profil LBMA Responsible Gold Guidance yang dimiliki Antam," jelas Arie.
Ia menuturkan, kerja sama perdagangan ini akan memperkuat daya saing serta meningkatkan kinerja Perusahaan.PT Aneka Tambang Tbk berkolaborasi dengan MKK, anak usaha Mirai Kagaku Co.Ltd yang merupakan pemegang lisensi Sanrio Co.Ltd, untuk menembus pasar logam mulia di Jepang.
Perseroan mulai bekerjasama dengan MKK sejak Desember 2017 lalu melalui pembuatan produk emas batangan motif Hello Kitty.Sejak peluncurannya hingga saat ini, telah dilakukan 2 kali pengiriman emas Hello Kitty ke Jepang sebanyak 10 kg dan diproyeksikan terus meningkat.
Melalui penandatanganan nota kesepahaman yang kedua ini, Perseroan memperluas cakupan tidak hanya penjualan saja melainkan pembelian emas di Jepang melalui MKK untuk produk emas batangan dengan kepingan 1 kilogram.
Rencana jual beli logam emas batangan ini memiliki nilai perdagangan 200 kg emas setiap bulan selama 1 tahun. Emas batangan Perseroan merupakan instrumen investasi yang memiliki tingkat akuntabilitas yang tinggi karena bersertifikat London Bullion Market Association (LBMA) yang terjamin kepastian berat dan kadarnya yakni 99,99 persen.PT Aneka Tambang Tbk berharap dengan kerja sama ini akan membuka lebih luas lagi kerja sama perdagangan lainnya serta memberikan kontribusi positif bagi kedua perusahaan serta kedua negara.
Advertisement