Garudafood dan Duck King Catatkan Saham Perdana di BEI

Dua perusahaan akan menjadi pendatang baru di pasar saham Indonesia pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (10/10/2018).

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Okt 2018, 07:21 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2018, 07:21 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Dua perusahaan akan menjadi pendatang baru di pasar saham Indonesia pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (10/10/2018).

Mengutip keterbukaan informasi BEI, dua perusahaan yang akan catatkan saham yaitu PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dan PT Jaya Bersama Indonesia Tbk. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk akan catatkan saham dengan kode GOOD di papan utama BEI.

Jumlah saham yang dicatatkan mencapai 7,37 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri sebesar 6,61 miliar saham, pelaksanaan obligasi konversi sebesar 727,84 juta saham, penawaran umum kepada masyarakat sebesar 32,20 juta saham dan program employee stock allocation (ESA) sebesar 2,8 juta saham dengan nilai nominal Rp 100. Harga penawaran saham perdana Rp 1.284 per saham.

Bersamaan dengan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), perseroan akan menerbitkan saham baru kepada Pelican Company Ltd (Pelican) dalam rangka pelaksanaan konversi mandatory convertible bond yang diterbitkan berdasarkan perjanjian investasi pada 29 Maret 2018 sebesar 727,84 juta saham biasa.

Dengan ada konversi MCB Pelican bersamaan dengan terjualnya seluruh saham dalam IPO, persentase kepemilikan masyarakat dan Pelican akan menjadi sebesar 10,34 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan usai IPO dan pelaksanaan konversi MCB Pelican.

Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk pengembangan usaha. Sebelumnya penawaran saham perdana perseroan dilakukan pada 2-4 Oktober 2018, penjatahan pada 8 Oktober 2018, dan pencatatkan 10 Oktober 2018. Perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Mengutip laman Garudafood, perseroan berasal dari PT Tudung Putra Jaya yang didirikan di Pati, Jawa Tengah. Perseroan resmi didirikan pada 31 Agustus 1990. Pada awal 1987, Tudung Putra Jaya memasarkan produk kacang tanah dengan menggunakan merek Kacang Garing Garuda yang dikenal Kacang Garuda.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Duck King Catatkan Saham Perdana

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain Garudafood, ada PT Jaya Bersama Indo Tbk yang merupakan pemilik restoran Duck King akan catatkan saham perdana di papan utama dengan kode saham DUCK.

Perseroan mencatatkan saham 1,28 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri sebesar 770 juta saham, penawaran umum saham 513,33 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga penawaran saham perdana yang ditetapkan Rp 505 per saham. Perseroan meraup dana Rp 259,23 miliar dari hasil IPO. Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk pembukaan gerai baru, renovasi gerai yang sudah ada. Selain itu, sisanya untuk modal kerja dan meningkatkan kapabilitas operasional. Perseroan telah memiliki 29 gerai yang dimiliki.

Dalam rangka IPO tersebut perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

Dalam IPO ini, perseroan juga alokasikan 0,006 persen dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan atau sebesar 30 ribu saham.

Tak hanya itu, perseroan juga menerbitkan opsi saham untuk program MESOP sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO sebanyak-banyaknya 128,33 juta saham.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya