Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menyetujui perubahan direksi dan komisaris.
Perseroan mengangkat Jobi Triananda Hasjim mantan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk menjadi Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk menggantikan Rahmat Pribadi.
Selain itu, perseroan berkode emiten SMBR ini juga memutuskan mengganti Marwan Paris dan mengangkat Dewi Yustisiana sebagai komisaris independen baru.
Advertisement
Baca Juga
Komisaris Utama PT Semen Baturaja Tbk, Harjanto mengatakan, dengan ada perubahan terhadap direksi baru ini kinerja Perseroan ke depan diharapkan akan dapat lebih baik.
"Dan ada pergantian komisaris independen. Karena semua itu memang wewenang dari pada pemegang saham," kata Harjanto usai melaukan RUPSLB di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Sementara itu, mantan Direktur Utama Semen Baturaja, Rahmad Pribadi, menambahkan perubahan yang terjadi di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan hal biasa. Dengan demikian, dia berharap direktur utama yang baru dapat mengemban tugas lebih baik.
"Saya yakin Pak Jobi Direktur Utama yang baru akan bisa membangun Semen Baturaja secara lebih baik lagi saya kira itu," kata dia.
Dengan demikan, berikut susunan Direksi dan Komisaris Semen Baturaja:
Dewan Direksi:
Direktur Utama: Jobi Triananda Hasjim
Direktur Produksi dan Pengembangan: Daconi
Direktur Pemasaran: M Jamil
Direktur Umum dan SDM : Amrullah
Direktur Keuangan: Dede Parasede
Dewan Komisaris:Â Â
Komisaris Utama: Harjanto
Komisaris Independen : Dewi YustisianaÂ
Komisaris Independen : Darusman Mawardi
Komisaris : Oke Nurwan Komisaris : Kiki Rizki Yoctavian
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Semen Baturaja Garap Proyek PT Timah Tbk
Sebelumnya, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) akan menyuplai kebutuhan semen untuk proyek pembangunan di lingkungan PT Timah Tbk. Kerjasama ini berlaku selama tiga tahun sejak penandatanganan kesepakatan.Â
Direktur Utama Semen Baturaja Rahmad Pribadi menjelaskan, kerjasama ini dilakukan di ranah transportasi air dan juga di bidang pengembangan usaha atau bisnis.
"Kami juga akan terus menjajaki kerja sama lain yang dipandang perlu dalam rangka sinergi BUMN," kata dia dalam keterangannya, Sabtu 15 September 2018.
Rahmad mengutarakan, BUMN yang dipimpinnya selama setahun terakhir memproduksi semen Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I, Portland Composite Cement (PCC) serta tipe semen lainnya.
Rahmad menambahkan jika SMBR memiliki pabrik di tiga lokasi yaitu Lampung, Baturaja dan Palembang.
Saat ini, SMBR menurut Rahmad, semakin mengukuhkan diri untuk terus menjadi market leaderdi wilayah Sumatra Bagian Selatan dan Tengah. Ke depan, SMBR memiliki target untuk menjadi market leader di Pulau Sumatra maupun nantinya di Indonesia.
Pertumbuhan konsumsi semen di Sumatera yang menurut Rahmad mencapai 5-8 persen, mampu dilampaui Semen Baturaja yang hingga saat ini bisa tumbuh hingga 12 persen.
"Sehingga kami masih memiliki peluang yang sangat besar untuk terus menjadi Green Cement Based Building Material Company terdepan di Indonesia," kata dia.
Semen Baturaja tengah melakukan penetrasi untuk memasuki wilayah pasar baru, terutama di Bangka Belitung dan sekitarnya. Hal itu menurut Rahmad Tercermin dalam Quick Win Initiatives atau Inisiatif Tiga Gajah yang telah dicanangkan oleh manajemen SMBR sebagai langkah strategis untuk mencapai semua target.
Salah satunya adalah dengan adanya berbagai Sinergi BUMN yang merupakan bagian yang sangat penting dalam Inisiatif Tiga Gajah.
Menurut Rahmad, penandatanganan Nota Kesepahaman adalah komitmen awal dalam rangka mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan dan mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
"Dengan tetap memperhatikan prinsip Good Corporate Governance (GCG)," ujar dia.
Rahmad mengutarakan SMBR adalah produsen semen milik negara. Salah satu tugas utamanya adalah menjamin kelancaran ketersediaan semen di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di Sumatera Bagian Selatan.
"Diharapkan kerja sama ini dapat menjamin kelancaran operasional masing-masing perusahaan," pungkas dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Â
Advertisement