Harga Nikel Menguat, Simak Rekomendasi Saham ANTM dan INCO

PT Sinarmas Sekuritas mempertahankan penilaian netral pada sektor logam.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Jan 2021, 09:14 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2021, 20:00 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tim riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, lonjakan harga nikel dan saham emiten logam baru-baru ini sebagian dipengaruhi oleh antusiasme terhadap rencana pemerintah Indonesia untuk mendirikan holding battery dengan total investasi yang diharapkan mencapai USD 12 miliar. 

Apalagi, dua produsen baterai terkemuka, LG chem dan CATL telah menunjukkan minat untuk bergabung dengan proyek-proyek ini yang berpotensi menghasilkan investasi sebesar USD 20 miliar di Indonesia. 

“Tesla, pelopor manufaktur mobil EV, juga dalam diskusi awal dengan pemerintah mengenai potensi investasi untuk proyek-proyek ini. Dengan Indonesia saat ini memiliki sekitar 24 persen dari cadangan nikel global, proyek-proyek ini akan menempatkan Indonesia di garis depan revolusi EV,” tulis tim riset Sinarmas Sekuritas, seperti dikutip dalam laporan Market Outlook 2021, Minggu, (9/1/2021).

Meski permintaan electric vehicle (EV) akan meningkat ke depan, PT Sinarmas Sekuritas mempertahankan penilaian netral pada sektor logam. Hal ini merujuk pada risiko kelebihan pasokan dalam jangka pendek akibat peningkatan output Nickel Pig Iron (NPI) dari Indonesia. 

"Meskipun permintaan EV akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang, dampak terhadap permintaan nikel akan terjadi secara bertahap. Sehingga kami yakin bahwa keseimbangan pasar kemungkinan akan tetap kelebihan pasokan setidaknya dalam 1-2 tahun ke depan,"

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pilihan Saham

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saat ini, PT Sinarmas Sekuritas prediksi harga nikel di posisi USD 16.000 / 15.500 masing-masing pada 2021 dan 2022.

“ANTM adalah pilihan kami di antara sektor ini karena posisi strategis mereka untuk baterai holding yang akan datang dan hasil yang lebih baik dari perkiraan di FY20E,” tulis  tim riset Sinarmas Sekuritas.

PT  Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham ANTM adalah beli pada level 1.800. Sementara untuk INCO, Sinarmas Sekuritas memilih netral pada level 4.700.

Saham PT Aneka Tambang stagnan di posisi Rp 2.600 per saham pada Jumat, 8 Januari 2021. Saham ANTM ditransaksikan 162.752 kali dengan nilai transaksi Rp 2,8 triliun.

Sedangkan saham PT Vale Indonesia Tbk melemah 1,14 persen ke posisi Rp 6.500 per saham. Saham INCO sempat di level tertinggi 7.000 dan terendah 6.475. Nilai transaksi Rp 599,8 miliar dan total frekuensi perdagangan 32.129 kali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya