Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan EP ID Holdings Pte Lte membeli saham PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) senilai Rp 2 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (5/3/2021), EP ID Holdings Pte Ltd membeli saham CENT sebanyak 11.943.072.225 atau 11,94 miliar saham dengan total Rp 2 triliun.
Pembelian saham dilakukan pada 24 Februari 2021 dengan status kepemilikan langsung. Â Setelah pembelian saham tersebut, persentase kepemilikan saham CENT menjadi 38,3 persen.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data RTI, pemegang saham CENT pada 31 Januari 2021 antara lain Clover Universal Enterprise Ltd sebesar 41,80 persen, UOB Kay Hian Pte Ltd sebesar 21,19 persen, Zico Allshore Trust (S) Pte Ltd AS sebesar 17,12 persen, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebesar 7,6 persen dan masyarakat sebesar 12,27 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 4 Maret 2021, saham CENT turun 1,1 persen ke posisi Rp 179 per saham. Saham CENT berada di level tertinggi Rp 184 dan terendah Rp 175 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.512 kali dengan nilai transaksi Rp 114,1 miliar.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kinerja Keuangan
Perseroan berencana untuk menambah modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue IV. Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Maret 2021 untuk meminta persetujuan pemegang saham dalam pelaksanaan rights issue.
Perseroan akan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 34 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun perseroan berencana menambah modal melalui rights issue dalam periode 12 bulan.
Perseroan akan memakai dana rights issue untuk modal kerja dan belanja modal serta yang lainnya untuk mendukung pertumbuhan bisnis perseroan.
Jika pemegang saham tidak melaksanakan HMETD, persentase kepemilikan atas perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 52 persen.
Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan 32,83 persen hingga kuartal III 2020. Perseroan meraup pendapatan Rp 800,75 miliar hingga kuartal III 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 602,81 miliar.
Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 402,74 miliar hingga sembilan bulan pertama 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 283,05 miliar.
Laba bruto perseroan naik menjadi Rp 398 miliar hingga kuartal III 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 319,75 miliar.
Perseroan mencatat beban penjualan turun menjadi Rp 1,67 miliar hingga kuartal III 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 121,16 miliar hingga kuartal III 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 100,35 miliar. Pendapatan lainnya naik menjadi Rp 81,84 miliar hingga kuartal III 2020.
Perseroan mencatat rugi Rp 83,18 miliar hingga kuartal III 2020 dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp 12,53 miliar.
Total liabilitas tercatat naik menjadi Rp 5,58 triliun pada 30 September 2020 dari periode 31 Desember 2019 Rp 2,71 triliun. Ekuitas perseroan tercatat Rp 2,51 triliun pada 30 September 2020 dari periode 2019 Rp 3,01 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 634,90 miliar.
Advertisement