Terbitkan Obligasi Global, Indofood CBP Sukses Makmur Raup Rp 24,68 Triliun

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk menerbitkan obligasi global yang dipakai untuk percepat pembayaran pinjaman akuisisi Pinehill.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Jun 2021, 22:11 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2021, 22:10 WIB
Syariah, Dolar AS, Saham, Obligasi? Optimalkan Potensi Tumbuh Dana Anda.
(Foto:Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) telah menerbitkan obligasi global sebesar USD 1,75 miliar. Jumlah itu setara dengan Rp 24,68 triliun (dengan memasuki kurs Rp 14.105 per dolar AS) pada Rabu,9 Juni 2021.

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/6/2021), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk menerbitkan obligasi global terdiri dari obligasi global 2031 dengan jangka waktu 10 tahun dari sejak tanggal penerbitan Selain itu, obligasi global 2051 dengan jangka waktu 30 tahun dari sejak tanggal penerbitan.

Untuk obligasi global 2031 memiliki nilai USD 1,15 miliar dan obligasi global 2051 sebesar USD 600 juta.

Obligasi global ICBP memiliki tingkat bunga tetap sebesar 3,398 persen per tahun untuk obligasi global 2031. Sementara itu, obligasi global 2051 memiliki tingkat bunga tetap sebesar 4,745 persen per tahun.

Obligasi tersebut masing-masing akan dibayarkan dua kali dalam setahun yaitu setiap enam bulan sekali pada 9 Juni dan 9 Desember. Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Singapura.

"Dana hasil perolehan dari penerbitan obligasi global perseroan seluruhnya akan digunakan untuk membiayai pembayaran dipercepat sebagian fasilitas pinjaman Pinehill,” demikian tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.

Dua lembaga pemeringkat internasional independent memberikan peringkat Baa3 dari Moody’s Investor Service dan peringkat BBB- dari Fitch Ratings.

Dalam transaksi ini melibatkan delapan lembaga keuangan internasional antara lain UBS AG Cabang Singapura, Deutsche Bank AG Cabang Singapura, Mizuho Securities Singapore Private Limited, SMCB Nikko Capital Markets Limited.

Selain itu, ada DBS Bank Limited, Mandiri Securities Private Limited, Natixis Singapore Branch, dan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited.

Sedangkan yang bertindak sebagai wali amanat antara lain DB Trustees (Hong Kong) Limited yang telah setuju bertindak sebagai trustee.

Hal itu juga akan berpegang pada kesanggupan perseroan untuk membayar obligasi global perseroan dalam trust untuk pemegang obligasi global dan akan bertindak atas nama pemegang obligasi global sesuai dengan syarat dan ketentuan obligasi global perseroan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Dampak ke Perseroan

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan menyatakan, penerbitan obligasi global tidak berpengaruh pada kondisi keuangan perseroan karena tidak terdapat penambahan jumlah total utang. Hal ini mengingat dana hasil perolehan bersih dari penerbitan obligasi global seluruhnya akan digunakan untuk pembayaran dipercepat atas sebagian fasilitas pinjaman Pinehill.

Dengan tingkat suku bunga obligasi global yang tetap, perseroan juga mempunyai biaya pendanaan yang tetap selama jangka waktu obligasi global dibandingkan dengan tingkat suku bunga fasilitas pinjaman Pinehill yang memakai tingkat suku bunga mengambang.

Meskipun saat ini tingkat suku bunga fasilitas pinjaman Pinehill lebih rendah dibandingkan tingkat suku bunga obligasi global, tetapi  tidak menutup kemungkinan di masa mendatang dapat terjadi kenaikan suku bunga pinjaman karena adanya kenaikan tingkat suku bunga di pasar uang internasional, sehingga hal tersebut dapat berdampak pada kondisi keuangan Perseroan.

"Melalui penerbitan Obligasi Global dengan tingkat suku bunga tetap, risiko atas fluktuasi tingkat suku bunga dapat dimitigasi,” tulis perseroan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya